REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Harga cabai dan bawang merah di Kota Semarang, Jawa Tengah, melambung. Khusus cabai, lonjakan harga bahkan mencapai 100 persen dari harga normal.
Pedagang sayur di Pasar Gayamsari, Nurinaya (60 tahun), mengungkapkan saat ini harga cabai rawit merah mencapai Rp 80 ribu per kilogram. "Ini harganya sebelumnya Rp 30 ribu (per kilogram). Sudah tiga atau empat hari ini harganya naik," ucapnya ketika ditemui Republika, Kamis (4/12/2025).
Dia mengaku tak tahu faktor yang menyebabkan harga cabai rawit merah melambung. "Saya tidak tahu sebabnya. Di sini kulakan, tiba-tiba jual harganya mahal," kata Nurinaya.
Nurinaya mengungkapkan harga cabai keriting merah dan cabai rawit hijau juga turut mengalami kenaikan. Saat ini dia menjual cabai rawit hijau Rp 60 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga cabai tersebut berkisar antara Rp 30–Rp 35 ribu per kilogram.
"Sekarang harga cabai keriting merah juga Rp 60 ribu (per kilogram) dari yang sebelumnya Rp 45 ribu. Kalau cabai keriting naiknya sudah agak lama, lebih dari semingguan," ucap Nurinaya.
Nurinaya mengatakan harga bawang merah turut melejit, dari Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 65 ribu per kilogram. Sama seperti cabai, dia menyebut lonjakan harga bawang merah juga sudah berlangsung sejak tiga–empat hari lalu.
Dia menambahkan harga minyak goreng MinyaKita juga mengalami kenaikan, dari Rp 202 ribu per karton menjadi Rp 210 ribu per karton. "MinyaKita juga lumayan kenaikannya," ujarnya.
Nurinaya menduga kenaikan harga cabai, bawang merah, termasuk minyak goreng disebabkan karena menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Sama seperti di Pasar Gayamsari, harga cabai dan bawang merah di Pasar Peterongan juga mengalami lonjakan selama beberapa hari terakhir.
"Harga cabai rawit merah sekarang Rp 80 ribu per kilogram. Ini naiknya bertahap, dari Rp 35 ribu, Rp 50 ribu, dan seterusnya sampai harga yang sekarang. Harga Rp 80 ribu per kilo ini sudah empat–lima harian," kata Ibu Tono, pedagang sayuran di Pasar Peterongan saat ditemui Republika.
Dia menambahkan harga cabai keriting merah dan rawit hijau juga melambung. Saat ini cabai keriting merah Rp 80 ribu per kilo, sedangkan cabai rawit hijau Rp 60 ribu per kilo. "Cabai rawit hijau ini tadinya cuma Rp 25 ribu per kilo, tapi naik-naik terus," ujar Ibu Tono.
Menurut Ibu Tono, harga bawang merah turut mengalami kenaikan, dari Rp 40 ribuan kini menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Lonjakan harga bawang sudah berlangsung sekitar sepekan.
Ibu Tono mengaku kenaikan harga membuat omzet hariannya turun. Hal itu karena pelanggannya mengurangi kuantitas pembelian. "Pelanggan pada mengeluh. Yang biasanya beli sekilo jadi setengah (kilo). Yang biasanya beli setengah jadi seperempat," ucapnya.
Kendati demikian, Ibu Tono mengakui kenaikan harga biasa terjadi menjelang hari-hari besar keagamaan. "Ini kan mau Natal dan Tahun Baru. Nanti biasanya setelah Natal mulai turun lagi harganya. Nanti naik lagi pas mau Ramadan," katanya.
Toni (42 tahun), warga Semarang Selatan yang bekerja sebagai wiraswasta di bidang makanan, mengaku harus mengeluarkan modal lebih akibat kenaikan harga cabai dan bawang merah. "Ini kan kenaikan harganya cukup tinggi, tapi saya tidak bisa sembarangan naikin harga untuk pelanggan. Jadi modalnya untuk sementara saya lebihkan," ucapnya saat diwawancara di Pasar Peterongan.
Dia berharap akan segera ada intervensi dari pemerintah untuk menekan kenaikan harga cabai dan bawang merah di Kota Semarang. "Kalau harganya naik terus, pedagang-pedagang seperti saya juga pasti akan kesusahan," kata Toni.
Hal serupa disampaikan Wahyudi (39 tahun), warga Semarang Selatan pemilik warung makan. Dia mengatakan cabai dan bawang merah merupakan bahan baku utama untuk usahanya. Sejak harga kedua komoditas tersebut melonjak, dia berusaha untuk tidak langsung menaikkan harga dagangannya. "Tapi ya nanti kalau harganya tidak turun-turun, mau tidak mau saya harus naikkan (harga dagangan). Kalau tidak, ya pasti tekor," ujarnya.
Republika telah menghubungi Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Aniceto Magno da Silva, untuk menanyakan soal kenaikan harga cabai dan bawang merah. Namun hingga berita ini ditulis, Aniceto atau akrab disapa Amoy belum merespons.