REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat realisasi penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga 3 November mencapai 213.630 unit rumah. Penyaluran FLPP tersebut bernilai Rp26,51 triliun.
"Penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tembus 213.630 unit rumah senilai Rp26,51 triliun per 3 November 2025. Realisasi ini telah mencapai 61,03 persen dari target 350 ribu unit rumah yang ditetapkan pemerintah," ujar Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Menurut dia, pencapaian tersebut merupakan hasil kerja bersama 39 bank penyalur, 7.638 pengembang dari 22 asosiasi perumahan yang tersebar di 398 kabupaten/kota di 33 provinsi.
Kolaborasi lintas sektor inilah yang menjadi kunci dalam menjaga laju penyaluran FLPP hingga menjelang akhir tahun.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh seluruh ekosistem perumahan — mulai dari bank penyalur, pengembang, asosiasi, hingga pemerintah daerah — yang terus bergerak bersama mendorong penyaluran FLPP. Berkat sinergi ini, Tapera mampu menjaga momentum realisasi hingga menembus lebih dari 213 ribu unit di 2025,” kata Heru.
Dari sisi wilayah, Jawa Barat mencatat penyaluran tertinggi sebesar 48.252 unit rumah (22,58 persen), diikuti oleh Jawa Tengah sebesar 18.707 unit (8,75 persen) , Sulawesi Selatan 17.370 unit (8,13 persen), Banten 14.094 unit (6,59 persen) dan Jawa Timur 14.001 unit (6,55 persen).