REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mencatat penyaluran Kredit Program Perumahan (KPP) yang diluncurkan sejak 21 Oktober hingga 15 November sudah mencapai Rp492,13 miliar yang disalurkan melalui sembilan bank. Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) di Jakarta, Senin (17/11/2025) menyampaikan dari total penyaluran kredit tersebut bank swasta menempati posisi sebagai penyalur kredit tertinggi. Ini membuktikan bahwa program yang dijalankan oleh Presiden Prabowo disambut dengan baik oleh pihak swasta.
Dari catatan pihaknya, bank penyalur KPP tertinggi yakni Bank Nobu sebanyak Rp280 miliar, selanjutnya Bank Negara Indonesia (BNI) Rp91,9 miliar, Bank Tabungan Negara (BTN) Rp73 miliar, Bank Artha Graha Internasional Rp5 miliar, dan Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta Rp3 miliar.
"Ini membuktikan perumahan karya dari pemerintahan Pak Prabowo, yang pertama kali terjadi di Indonesia, ini direspons dengan baik. Padahal kita baru mulai tanggal 21 Oktober," ucap dia.
Lebih lanjut, disampaikannya untuk BCA tidak ikut dalam skema KPP ini, namun memiliki skema tersendiri terkait penyaluran kredit perumahan dengan bunga dan tenor yang sama dari program yang dijalankan oleh pemerintah.
Selain itu, Ara menyatakan selain menjalankan program KPP untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pihaknya juga tengah berencana untuk membangun rumah susun bersubsidi di lima kota, yaitu Jakarta, Makassar, Medan, Surabaya dan Manado.