Ahad 26 Oct 2025 15:21 WIB

Laba BTN Naik 10,6 Persen hingga September 2025, Tembus Rp 2,3 Triliun

BTN catat pertumbuhan kuat berkat peningkatan kredit perumahan dan efisiensi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu memberikan sambutan saat soft launching aplikasi Bale by BTN di Jakarta, Ahad (15/12/2024). BTN menggelar soft launching Bale by BTN dalam rangkaian perayaan HUT KPR BTN ke-48. Peluncuran aplikasi Ini jadi langkah strategis perseroan menyasar segmen nasabah muda. Bale by BTN dirancang sebagai aplikasi one-stop shopping yang memberikan berbagai kemudahan, termasuk marketplace dan layanan transaksi khusus untuk properti.
Foto: Dok Republika
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu memberikan sambutan saat soft launching aplikasi Bale by BTN di Jakarta, Ahad (15/12/2024). BTN menggelar soft launching Bale by BTN dalam rangkaian perayaan HUT KPR BTN ke-48. Peluncuran aplikasi Ini jadi langkah strategis perseroan menyasar segmen nasabah muda. Bale by BTN dirancang sebagai aplikasi one-stop shopping yang memberikan berbagai kemudahan, termasuk marketplace dan layanan transaksi khusus untuk properti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatat kinerja solid sepanjang Januari–September 2025. Laba bersih bank fokus perumahan ini naik 10,6 persen (year on year/yoy) menjadi Rp2,3 triliun, dari Rp2,08 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

“BTN kembali membukukan laba bersih pada kuartal III-2025 berkat konsistensi kami menjaga pertumbuhan bisnis terutama di pembiayaan sektor perumahan dan transaksi keuangan yang beragam agar bermanfaat bagi perekonomian secara keseluruhan,” ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu di Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Kenaikan laba dipicu oleh pendapatan bunga kredit yang melonjak 18,8 persen (yoy) menjadi Rp26,57 triliun, lebih tinggi dari kenaikan beban bunga 2,5 persen (yoy) menjadi Rp13,81 triliun. Pendapatan bunga bersih tercatat meningkat 43,5 persen (yoy) menjadi Rp12,76 triliun, dengan margin bunga bersih (NIM) naik ke 3,9 persen dari sebelumnya 2,9 persen.

Efisiensi operasional juga berkontribusi pada perbaikan kinerja. Cost to income ratio (CIR) turun signifikan menjadi 47,8 persen dari 59,9 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Nixon menambahkan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) menjadi bukti kepercayaan publik terhadap BTN. “BTN terus dipercaya masyarakat sebagai bank pilihan untuk bertransaksi,” katanya.

Hingga akhir September 2025, DPK BTN tumbuh 16 persen (yoy) menjadi Rp429,92 triliun dari Rp370,75 triliun pada tahun lalu. Pertumbuhan tersebut melampaui rata-rata industri perbankan yang naik 11,18 persen (yoy).

Kenaikan DPK didorong peningkatan deposito ritel berbiaya rendah dan pertumbuhan dana murah (CASA) yang kini hampir separuh dari total DPK BTN. Lonjakan transaksi digital melalui aplikasi Bale by BTN juga memperkuat penghimpunan dana.

Jumlah pengguna Bale by BTN mencapai 3,2 juta, naik 66,8 persen (yoy). Jumlah transaksi melonjak 96 persen (yoy) menjadi 1,53 miliar, dengan nilai transaksi Rp71,9 triliun, naik 19,6 persen (yoy).

“Peningkatan jumlah pengguna dan transaksi melalui Bale superapp mendorong pertumbuhan saldo DPK BTN. Kami berharap sumber dana murah ini menjadi mesin kekuatan baru untuk mencapai aspirasi sebagai bank transaksional,” ujar Nixon.

Di sisi pembiayaan, BTN menyalurkan kredit dan pembiayaan Rp381,03 triliun, tumbuh 7 persen (yoy) dari Rp356,06 triliun. Kredit perumahan naik 6,4 persen menjadi Rp322,53 triliun, sedangkan kredit nonperumahan naik 10,7 persen menjadi Rp58,49 triliun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement