REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalokasikan pupuk bersubsidi bagi 140 ribu petani di daerah. Tujuannya untuk mendukung program swasembada pangan tahun 2025.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Jumat, mengatakan telah mengalokasikan pupuk bersubsidi untuk 140 ribu petani tersebar di 28 kecamatan.
Kuota pupuk bersubsidi tahun 2025 untuk pupuk jenis urea 21.417 ton, NPK2 1.194 ton dan organik 1.133 ton sesuai dengan permintaan petani yang tergabung dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
"Kami menjamin kuota pupuk bersubsidi itu cukup untuk tiga kali musim tanam dalam setahun," katanya menjelaskan.
Menurut dia, para petani yang mendapatkan pupuk bersubsidi sebanyak 140 ribu itu tercatat pada RDKK agar tepat sasaran dan tidak terjadi penyelewengan.
Bila mereka tidak terdaftar pada RDKK maka tidak bisa dilayani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi di kios-kios resmi yang ditunjuk pemerintah daerah.
Angka tanam pada 2025 ditargetkan seluas 156 ribu hektare dengan Indeks Pertanaman (IP) tiga kali musim tanam dalam setahun dengan luas sawah baku 52 ribu hektare.
Selain itu juga ribuan hektare pertanian hortikultura, aneka sayuran dan palawija.
"Kami menjamin ketersediaan pupuk 2025 melimpah dan dapat memperluas areal tanam juga mendukung program swasembada pangan," katanya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani Pasar Keong Desa Cibadak Kabupaten Lebak Muhamad Muslim mengaku bahwa petani menyambut positif adanya penambahan kuota pupuk bersubsidi untuk 2025 sehingga petani merasa tenang untuk bercocok tanam padi karena tidak akan terjadi kelangkaan pupuk.