REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) membagikan 4 ton benih padi varietas unggul baru (VUB) sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi kekeringan akibat fenomena El Nino. Benih padi yang diberikan ialah yang adaptif kekeringan.
"Indonesia akan dihadapkan dengan kekeringan karena El Nino. Oleh karenanya, kita harus mengambil aksi nyata untuk menjaga produktivitas pertanian di tengah ancaman krisis pangan global," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (12/6/2023).
Mentan Syahrul secara simbolis memberikan bantuan benih tersebut saat hadir di lokasi Gelar Percontohan Pekan Nasional (Penas) Tani Nelayan XVI, Padang, Sumatra Barat (Sumar). Benih sebanyak 4 ton tersebut dibagikan kepada sejumlah provinsi, yakni Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Barat.
Benih yang dibagikan pun terdiri atas 4 jenis, yaitu benih padi Inpago 9, Inpago 12, Inpago 13 Fortiz, Cakrabuana, dan Inpari 42. Disebutkan bahwa varietas unggul tersebut mempunyai keunggulan ketahanan terhadap ketersediaan air yang rendah, berumur genjah, dan memiliki potensi hasil di atas 8 ton per hektare.
Mentan menuturkan bahwa benih tersebut merupakan SS (stock seed) dan ES (extension seed) yang diproduksi oleh Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSI Padi), Balai Penerapan Standar Instrumen Bengkulu, dan Balai Penerapan Standar Instrumen Riau.
Sebagai upaya memperbanyak benih padi kualitas unggul tersebut, Plt Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Fadjry Djufry, mengungkapkan pihaknya akan memberikan pendampingan. "BSIP mempunyai unit kerja di setiap provinsi yang akan membantu memperbanyak benih sesuai standar dan bersertifikat. Adopsi benih unggul oleh petani perlu dimaksimalkan guna meningkatkan produksi dan adaptif dengan perubahan iklim," kata Fadjry.