Rabu 01 Mar 2023 12:43 WIB

Bangun PLTA di Kaltara, Jokowi Apresiasi Konsorsium Indonesia-Malaysia

Jokowi meresmikan groundbreaking PLTA Mentarang di Kaltara.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ahmad Fikri Noor
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam groundbreaking pembangunan PLTA Mentarang Induk PT Kayan Hydropower Nusantara di Kalimantan Utara, Rabu (1/3/2023).
Foto: Tangkapan Layar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam groundbreaking pembangunan PLTA Mentarang Induk PT Kayan Hydropower Nusantara di Kalimantan Utara, Rabu (1/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan peletakan batu pertama atau groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk PT Kayan Hydropower Nusantara di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (1/3/2023).

"Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, groundbreaking PLTA Mentarang Induk secara resmi saya nyatakan dimulai," kata Jokowi.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Jokowi mengaku sangat senang pengerjaan PLTA Mentarang Induk ini dikerjakan bersama oleh konsorsium Indonesia dan Malaysia. Menurutnya, hal ini menunjukan bahwa kedua negara bisa bekerja sama dengan baik.

"Hari ini saya sangat senang sekali karena PLTA Mentarang Induk dimulai pekerjaannya, dimulai konstruksinya, dan saya lebih senang karena ini dikerjakan oleh konsorsium Indonesia dan Malaysia," ujar Jokowi.

Pembangunan PLTA Mentarang Induk ini ditargetkan akan rampung dalam tujuh tahun. Jokowi berharap, kehadiran PLTA Mentarang bisa memberikan manfaat yang besar untuk Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara serta seluruh masyarakat Indonesia.

Jokowi menjelaskan, PLTA Mentarang dibangun terintegrasi dengan kawasan industri hijau Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI). Nantinya, diharapkan produk-produk yang dihasilkan pun merupakan produk hijau.

"Nantinya, produk-produk yang dihasilkan karena energinya hijau produk-produk yang dihasilkan nanti di Bulungan di KIPI untuk produk-produk hijau. Produk-produk yang emisi karbonnya rendah, yang memiliki harga yang premium tapi kompetitif," ujar Jokowi.

Ia menyebut, untuk mengintegrasikan kawasan ini tidaklah mudah serta membutuhkan anggaran yang besar yakni mencapai 2,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 40 triliun.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah sangat mendukung pembangunan PLTA Mentarang untuk transformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau. Jokowi berharap Indonesia bisa memiliki kekuatan besar di sektor ekonomi hijau ini.

Pembangunan KIPI untuk mendukung industri EV battery atau baterai kendaraan listrik beserta mobil listrik dan juga industri aluminium. "Yang kedua aluminium, industri aluminium yang akan dibangun di KIPI. Aluminumnya alumunium hijau karena dari energi hijau. Ketiga, ada petrokimia yang semuanya segera dimulai. Artinya listriknya siap karena kemarin saya cek kawasan industrinya siap sehingga begitu disambung itulah masa depan Indonesia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement