REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Standardisasi Nasional (BSN) memperluas pemerataan infrastruktur mutu sebagai strategi memperkuat daya saing ekonomi nasional. Upaya ini difokuskan pada pembangunan layanan pengujian, sertifikasi, inspeksi, dan metrologi yang lebih mudah diakses pelaku usaha di seluruh daerah.
Salah satu langkah utamanya ialah penguatan Infrastruktur Mutu Nasional (IMN), termasuk penyediaan standar yang relevan dengan kebutuhan industri dan percepatan penerapannya melalui lembaga penilaian kesesuaian.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BSN Y Kristianto Widiwardono menegaskan pentingnya pemerataan layanan mutu bagi transformasi ekonomi nasional.
“Pemerataan Infrastruktur Mutu Nasional adalah fondasi agar transformasi ekonomi tidak hanya terjadi di pusat-pusat pertumbuhan, tetapi dirasakan hingga ke seluruh wilayah Indonesia,” kata Kristianto dalam Bulan Mutu Nasional 2025 di Aula Kemdiktisaintek Jakarta, Rabu (26/11/225).
BSN menjalankan fungsi fasilitasi, pembinaan, dan harmonisasi kebijakan, termasuk pengembangan pedoman IMN serta koordinasi lintas sektor dengan kementerian, pemerintah daerah, lembaga penilaian kesesuaian, perguruan tinggi, asosiasi industri, dan mitra pembangunan. Kristianto menekankan bahwa pemerataan akses pengujian, sertifikasi, dan metrologi merupakan syarat tumbuhnya produk unggulan daerah.
“Dengan IMN yang kuat, kredibel, dan inklusif, kita memperkuat daya saing nasional untuk menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Sejauh ini, BSN telah memfasilitasi pengembangan 116 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) agar memiliki kapasitas layanan yang kredibel. Melalui program SNI Bina UMK, sebanyak 2.109.202 produk UMK telah mendapatkan pendampingan pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI). BSN juga membina 2.671 pelaku usaha untuk meningkatkan kesiapan memenuhi persyaratan mutu.
“Hingga Oktober 2025, BSN telah menerbitkan 4.016 Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI sebagai bentuk pengakuan atas produk yang memenuhi standar,” kata Kristianto.
Ia berharap pemerataan pemanfaatan IMN dapat memperkuat hilirisasi produk unggulan daerah, meningkatkan daya saing industri, dan memastikan masyarakat memperoleh layanan mutu yang kredibel.
“Dengan pemanfaatan IMN yang merata di seluruh Indonesia, hilirisasi produk unggulan daerah dapat berkembang lebih kuat, daya saing industri nasional meningkat, dan masyarakat memperoleh layanan mutu yang kredibel sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.