Rabu 08 Feb 2023 08:35 WIB

Ditopang Sentimen Positif, Sederet Saham Ini Boleh Dipertimbangkan

Cadangan devisa Indonesia Januari 2023 tercatat mencapai 139,4 miliar dolar AS

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (2/1/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan di permulaan Tahun 2023 ini berada di zona hijau dengan Naik tipis 0,01% atau ditutup meningkat 0,365 poin ke level 6.850,984. Republika/Prayogi
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (2/1/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan di permulaan Tahun 2023 ini berada di zona hijau dengan Naik tipis 0,01% atau ditutup meningkat 0,365 poin ke level 6.850,984. Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan Rabu (8/2/2023) direntang 6.845–6.987. Pada pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat 0,89 persen atau meningkat 61,51 poin di level 6.935,30.

Dalam risetnya, Ajaib Sekuritas menyebut sejumlah sentimen akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Dari dalam negeri, cadangan devisa Indonesia periode Januari 2023 tercatat mencapai 139,4 miliar dolar AS atau tumbuh dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 137,2 miliar dolar AS.

Baca Juga

Peningkatan cadangan devisa di akhir Januari 2023 dipengaruhi oleh penerbitan Global Bond Pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa. Cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri.

Dari mancanegara, Balance of Trade Amerika Serikat periode Desember 2022 tercatat defisit 67,4 miliar dolar AS. Defisit tersebut lebih dalam dibanding periode sebelumnya yang tercatat 61 miliar dolar AS.

Sementara itu, Reserve Bank of Australia (RBA) menaikkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 3,35 persen. RBA akan tetap menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi agar turun menuju target inflasi 2 persen-3 persen. Inflasi Australia kuartal IV 2022 berada di level 7,8 persen, tertinggi dalam 33 tahun terakhir.

Dengan berbagai sentimen itu, financial expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, merekomendasikan sejumlah saham untuk ditransaksikan pada hari ini, antara lain:

BRMS

Buy :180

TP  :186

Stop loss: <175

BRMS mencoba rebound dari fase bearish jangka pendek dengan membentuk pola bullish engulfing dan berhasil tutup di area MA-20.

Pabrik tambang emas kedua milik BRMS di Palu yang mulai beroperasi pada kuartal IV 2022 akan memproduksi dengan kapasitas penuh 4.000 ton bijih emas per hari. Secara year to date (ytd) investor asing catatkan net buy pada saham BRMS sebesar Rp 47,96 miliar. Harga emas kembali rebound di level 1.873 per troy ons juga jadi katalis positif untuk BRMS.

MEDC

Buy :1.275

TP  :1.315

Stop loss: <1.220

MEDC mencoba rebound dari fase bearish jangka pendek dengan membentuk pola morning star dan bergerak diatas MA-20. Momentum reversal juga didorong oleh stochastic oscillator goldencross di area oversold.

Seiring permintaan migas yang tinggi MEDC anggarkan belanja modal (capex) sebesar 150 juta dolar AS untuk pengembangan South Natuna Sea Block B Production Sharing Contract (PSC). Total capex yang dianggarkan secara keseluruhan di 2022 untuk segmen migas sebesar 250 juta dolar AS. Kenaikan harga minyak WTI ke level 77,48 dolar AS turut jadi katalis positif.

BRIS

Buy :1.330

TP  :1.370

Stop loss: <1.290

Mencoba rebound dari fase bearish jangka pendek yang terlihat dari pola bullish harami. Stochastic oscillator bergerak naik dari area netral dan MADC bar histogram melemah terbatas.

BRIS mencatatkan pembiayaan yang tumbuh 21,3 persen yoy menjadi Rp 207 triliun di 2022. Capaian tersebut menopang total pendapatan BRIS menjadi Rp 19,3 triliun, naik 17 persen yoy. Secara bottom line laba bersih melesat 40,7 persen yoy menjadi Rp 4,2 triliun. NIM BRIS juga tercatat tumbuh menjadi 6 persen dibanding tahun 2021 sebesar 5,9 persen.

 

*Pemberitaan ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan ataupun kerugian keuangan yang timbul dari perdagangan saham. Pembaca diharapkan bijak dalam mengelola keuangannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement