REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Ruang Auditorium Gedung Manajemen Garuda, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada Rabu (12/11/2025) pukul 14.00 WIB.
RUPSLB akan membahas empat mata acara yang meliputi persetujuan atas peningkatan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor perseroan sehubungan dengan penerbitan saham baru melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement; persetujuan pengalihan kekayaan perseroan yang merupakan lebih dari 50 persen jumlah kekayaan bersih perseroan; persetujuan pelimpahan kewenangan terkait pengalihan kekayaan perseroan yang merupakan lebih dari 50 persen jumlah kekayaan bersih perseroan; dan, persetujuan atas rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) GIAA.
"Sehubungan dengan pelaksanaan PMTHMETD, perseroan berencana menerbitkan 315.610.920.000 Saham Seri D dengan nilai nominal Rp75 per lembar saham," bunyi laporan Keterbukaan Informasi yang dikutip Republika pada Rabu (12/11/2025).
Dalam dokumen tersebut, PT Danantara Asset Management (Persero) atau DAM akan menyerap saham hasil pelaksanaan PMTHMETD sebesar Rp23,67 triliun. DAM melakukan dua skema penyerapan saham yakni setoran modal dalam bentuk modal tunai senilai Rp17,02 triliun dan konversi pinjaman pemegang saham (shareholder loan/SHL) sebesar Rp6,65 triliun.
"Dana ini akan digunakan seluruhnya untuk mendukung keberlangsungan usaha dan memperbaiki posisi keuangan perseroan."
Rinciannya meliputi Rp8,7 triliun atau 36,78 persen untuk modal kerja dan operasional perseroan, termasuk pembayaran biaya perawatan dan perbaikan pesawat oleh GMF atau MRO lainnya, dan Rp14,96 triliun atau 63,22 persen untuk peningkatan modal kepada Citilink melalui konversi pinjaman pemegang saham dan setoran modal tunai guna mendukung operasional dan pembayaran utang bahan bakar kepada Pertamina.
"Penggunaan dana diharapkan memberikan dampak positif terhadap perbaikan posisi keuangan, peningkatan ekuitas, serta memperkuat struktur permodalan Perseroan dan entitas anak."