Sabtu 12 Mar 2022 10:29 WIB

OJK: Tabungan BSA Laku Pandai Capai Rp 15,7 Triliun pada 2021

Persebaran nasabah BSAlaku pandai sudah ada di semua pulau di Indonesia.

Sejumlah buku tabungan (ilustrasi).
Foto: Antara//M Risyal Hidayat
Sejumlah buku tabungan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total tabungan basic saving account (BSA) layanan keuangan tanpa kantor (laku pandai) telah mencapai Rp 15,7 triliun yang berasal dari 34,87 juta rekening per Desember 2021. Dengan demikian, hal tersebut menggambarkan semakin besarnya minat dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan keuangan tersebut.

"Persebaran nasabah BSAlaku pandai sudah ada di semua pulau di Indonesia," kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat dalam Media Briefing POJK Laku Pandai secara daring di Jakarta, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan nasabah BSA pada triwulan IV-2021 masih terpusat di Pulau Jawa sebesar 29,16 juta nasabah atau 83,64 persen. Di Pulau Jawa, persentase jumlah nasabah BSA terbanyak terdapat di Provinsi DKI Jakarta yaitu 10,06 juta nasabah atau 28,86 persen, dengan jumlah terbanyak di wilayah Kota Jakarta Pusat sebanyak 8,7 juta nasabah.

Setelah Jawa, pulau dengan nasabah BSA terbanyak berada di Sumatera dengan 3,13 juta nasabah atau sembilan persen, Sulawesi 979.008 nasabah atau 2,81 persen, dan Kalimantan 835.119 nasabah atau 2,39 persen. Kemudian, Maluku dan Papua 206.725 nasabah atau 0,59 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara 57.865 nasabah atau 3,99 persen.

Teguh menambahkan provinsi dengan jumlah outstanding BSA tertinggi adalah Jawa Tengah, yaitu sebesar Rp 2,6 triliun atau 16,65 persen dari total outstanding BSA, yang kemudian disusul dengan Jawa Barat senilai Rp 1,81 triliun, dan Lampung Rp 1,58 triliun. Sementara provinsi dengan jumlah outstanding BSA terendah adalah Aceh, yakni sebesar Rp 1,32 miliar.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement