Selasa 18 Nov 2025 18:03 WIB

Menkop: Pembangunan Fisik Kopdes Merah Putih Ditargetkan Rampung April 2026

Penyediaan gerai dan sarana pendukung kini telah mencapai 30.500 titik tanah.

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/9/2025).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyebut pembangunan fisik Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) ditargetkan rampung pada Maret hingga April 2026 sebagai bagian dari percepatan penguatan ekonomi rakyat melalui jaringan koperasi modern yang terintegrasi.

"Sesuai dengan keinginan Bapak Presiden Prabowo, Maret–April itu bisa selesai pembangunan fisiknya (Kopdes Merah Putih)," kata Menkop dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (18/11/2025).

Baca Juga

Ia menyampaikan bahwa penyediaan gerai dan sarana pendukung kini telah mencapai 30.500 titik tanah yang siap dibangun, setelah melalui proses inventarisasi intensif setiap hari di seluruh daerah. Inventarisasi lahan dilakukan secara masif dengan target seribu titik per hari sehingga kebutuhan lokasi pembangunan Kopdes Merah Putih dapat terpenuhi sesuai arah kebijakan pemerintah pusat.

Untuk memperkuat tata kelola, Kementerian Koperasi telah merekrut dan melatih 7.867 business assistant (BA) yang akan menjadi pendamping utama dalam pengelolaan serta pengembangan koperasi di tingkat desa dan kelurahan. Setiap BA disiapkan untuk mendampingi 10 koperasi desa, mulai dari penyusunan rencana bisnis, administrasi kelembagaan, hingga memastikan kegiatan operasional berjalan optimal melalui pemanfaatan sistem informasi manajemen. Kehadiran para pendamping diharapkan menjadi jembatan antara kebijakan nasional dan kebutuhan masyarakat desa sehingga koperasi berfungsi sebagai pusat penggerak ekonomi komunitas yang berkelanjutan.

Selain BA, sebanyak 1.104 project management officer (PMO) ditempatkan di seluruh Indonesia untuk memastikan program berjalan transparan, terukur, dan sesuai standar pengelolaan yang ditetapkan pemerintah pusat. Para PMO menjadi penghubung teknis dengan dinas daerah agar seluruh proses operasional Kopdes Merah Putih berlangsung dalam pengawasan yang terstruktur sehingga dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

BA dan PMO telah diturunkan ke desa-desa untuk mempercepat pemetaan lahan baru, memverifikasi kesiapan lokasi pembangunan, serta memastikan kelancaran koordinasi dengan PT Agrinas sebagai pelaksana konstruksi.

"Sudah hampir 100 persen mereka, BA dan PMO, sudah sebagian besar turun ke desa-desa dan kelurahan, yang dalam waktu dekat ini memang kami juga memberi mereka penugasan tentang percepatan titik-titik inventarisasi, titik-titik tanah yang akan segera dibangun oleh PT Agrinas," jelasnya.

Kementerian Koperasi juga melanjutkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dengan melatih 42 ribu pengurus koperasi dari 19 provinsi agar mampu mengelola koperasi secara profesional dan berkelanjutan.

"Kemudian pendamping juga sudah ada 11.545 orang dari 31 provinsi. Ini masih terus berlangsung. Pendekatan ini memang kita lakukan paralel bersamaan dengan proses pembangunan fisik yang dilakukan, supaya pada saat nanti harapannya pembangunan fisik selesai, kemudian pengawas, pengurus, pengelola sudah siap untuk mengelola," kata Menkop.

Sebelumnya, Menkop menyatakan bahwa kebutuhan anggaran untuk pembangunan fisik Kopdes Merah Putih diperkirakan mencapai Rp 2,5 miliar per lokasi.

“Ya sekitar Rp2,5 miliar. Itu pembangunan fisiknya, kelengkapannya, sarana pendukung, termasuk kendaraan operasional. Itu sudah murah, lebih murah dari rata-rata,” kata Ferry di Jakarta, Kamis (6/11).

Hingga Kamis (6/11), sebanyak 7.923 titik Kopdes telah mulai dibangun infrastruktur fisiknya secara serentak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement