REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk dipercaya mengerjakan proyek Sekolah Rakyat (SR) di Sulawesi Selatan (Sulsel) senilai Rp 1,23 triliun. Pembangunan ini menjadi wujud nyata dukungan perseroan terhadap program pemerintah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul.
Penandatanganan kontrak Paket Pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II disaksikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti dan Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko.
Sebelumnya, Menteri Dody mengatakan pembangunan SR bukan hanya tentang mendirikan ruang belajar, tapi juga membangun masa depan anak-anak Indonesia. Kementerian PU, lanjutnya, ingin memastikan fasilitas pendidikan ini dikerjakan secara cepat dan berkualitas agar dapat segera digunakan.
Ari menambahkan, proyek tersebut akan dibangun di lima kabupaten di Sulsel, mencakup Wajo, Sidrap, Tana Toraja, Soppeng, dan Barru. Seluruh bangunan sekolah ditargetkan rampung pada pertengahan tahun depan.
"Kami bersyukur Waskita Karya bisa dilibatkan dalam pembangunan Sekolah Rakyat yang menjadi bagian dari program prioritas Presiden Prabowo untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini pun menjadi salah satu cara pemerintah menyiapkan SDM untuk mendorong visi Indonesia Emas 2045," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Keberadaan Sekolah Rakyat, lanjutnya, juga menjadi upaya memutus rantai kemiskinan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, pemerintah memberikan dukungan komprehensif bagi siswa dan keluarganya, termasuk bantuan kesehatan, sosial, maupun pemberdayaan ekonomi.
"Waskita Karya sebagai BUMN konstruksi berkomitmen menyelesaikan proyek sekolah rakyat ini dengan sebaik-baik serta tepat waktu. Kami meyakini, semakin cepat penyelesaian bangunan dilakukan, semakin cepat pula dimanfaatkan oleh masyarakat," tegas Ari.
Nantinya, sambung dia, perseroan akan mengerjakan bangunan sekolah dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), serta asrama siswa, asrama guru, kantin, sarana olahraga, sarana ibadah, dan gedung serbaguna.
"Kami berharap seluruh anak Indonesia bisa mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai. Mereka merupakan generasi penerus yang menjadi tonggak dan harapan bangsa," jelas dia.