Kamis 14 Mar 2019 01:48 WIB

Direct Call Tingkatkan Aktivitas Ekspor Sulawesi Selatan

Nilai ekspor Sulawesi Selatan meningakt 18 persen

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menyerahkan sertifikat ekspor kepada perwakilan perusahaan eksportir di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/3).
Foto: Republika/Retno Wulandhari
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menyerahkan sertifikat ekspor kepada perwakilan perusahaan eksportir di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), M Nurdin Abdullah, mengungkapkan aktivitas ekspor di provinsinya meningkat berkat rute pelayaran internasional langsung atau direct call. Hal tersebut disampaikannya dalam acara Pelepasan Ekspor Komoditas Pertanian Sulsel 2019 oleh Kementerian Pertanian, di Makassar, Rabu (13/3).

Menurut Nurdin, nilai ekspor Sulsel meningkat 18 persen. Ekspor kali ini merupakan ekspor kedua dalam dua bulan terakhir.

Baca Juga

"Pelabuhan Soekarno Hatta khususnya sekarang sudah bisa ekspor langsung ke Eropa, Amerika dan Asia Timur. Dan dampaknya ekspor kita terus mengalami peningkatan," kata Nurdin.

Nurdin mengungkapkan, selama ini untuk ekspor ke Jepang, pengiriman harus transit di Jakarta atau Surabaya sehingga barang baru sampai setelah 36 hari. Kini, dengan rute pelayaran langsung, pengiriman hanya memakan waktu selama 16 hari.

Nurdin menambahkan, peningkatan aktivitas ekspor juga dipengaruhi oleh semakin mudahnya pengurusan perijinan ekspor. Menurut Nurdin, dengan adanya kebijakan satu pintu, aktivitas ekspor bisa menjadi lebih cepat.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, menyebutkan frekuensi aktivitas ekspor di tahun 2018 yang tercatat di Karantina Makassar sebanyak 3.206 kali penerbitan Phitosanitary Certificate dengan volume 412.924 Ton. Pada trimester pertama di tahun 2019 frekuensi ekspor telah mencapai 474 kali sebesar 138.737 Ton.

“Baru 3 bulan tapi sudah mencapai 30% dari total volume ekspor di tahun 2018, sangat berpotensi untuk bisa menargetkan peningkatan 200 persen,” kata Ali Jamil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement