Rabu 20 Mar 2024 17:38 WIB

BI Sebut Aliran Masuk Bersih Modal Asing Capai 1,4 Miliar Dolar AS

Februari 2024, neraca perdagangan mencatatkan surplus sebesar 0,9 miliar dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) bersama deputi dean guburnur BI lainnya melakukan konferensi pers pengumuman RDG Bulanan BI Maret 2024 di Gedung BI, Rabu (20/3/2024).
Foto: Republiika/Rahayu Subekti
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) bersama deputi dean guburnur BI lainnya melakukan konferensi pers pengumuman RDG Bulanan BI Maret 2024 di Gedung BI, Rabu (20/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan aliran masuk bersih modal asing ke dalam negeri mencapai 1,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) sejak awal 2024 hingga 18 Maret 2024, di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

"Aliran masuk modal asing, khususnya investasi portofolio, terus berlanjut, sehingga secara kumulatif sejak awal tahun hingga 18 Maret 2024 masih mencatat net inflows sebesar 1,4 miliar dolar AS," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Maret 2024, di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Baca Juga

Sementara itu, Perry menuturkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik, sehingga mendukung ketahanan eksternal. Prospek neraca transaksi berjalan kuartal I-2024 sedikit menurun, dipengaruhi oleh menipisnya surplus neraca perdagangan barang.

Pada Februari 2024, neraca perdagangan mencatatkan surplus sebesar 0,9 miliar dolar AS, menurun dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 2 miliar dolar AS.

Lebih lanjut, ia menuturkan posisi cadangan devisa Indonesia akhir Februari 2024 tetap tinggi sebesar 144 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor, dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Secara keseluruhan, NPI 2024 diperkirakan tetap baik dan mencatatkan surplus dengan transaksi berjalan dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1 persen sampai dengan 0,9 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial diproyeksikan melanjutkan surplus didukung oleh aliran masuk modal asing yang dipengaruhi persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement