REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investor asing mencatatkan nilai jual cukup tinggi pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (8/1). Hal ini terjadi di saat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound 0,35 persen atau 15,84 poin ke level 4.546.288.
Berdasarkan data di Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 696,2 miliar. Itu setelah mereka melakukan aksi jual dengan total Rp 2,915 triliun di mana aksi beli hanya sebesar Rp 2,219 triliun.
Pasar saham Indonesia menguat di saat pasar saham global bergerak variatif. Cina yang selama beberapa hari menimbulkan kepanikan di pasar saham karena indeks sahamnya merosot, hari ini berhasil menguat.
Analis First Asia Capital (FAC), David Sutyanto mengatakan saat ini pengaruh negatif dari Cina belum bisa dikatakan usai. Itu meski pada penutupan sore ini pasar saham di Cina dan Indonesia rebound.
"Belum. Masih banyak kejutan," katanya, Jumat (8/1).
Meski begitu, Pengamat Pasar Modal IPMI International Business School, Roy Sembel meyakini hal ini tak akan berlangsung lama. Menurutnya sudah biasa pasar saham bergerak volatil semacam ini.
"Sudah biasa kan setelah melemah nanti menguat, kemudian melemah lagi, ini sifatnya hanya sementara, tidak akan lama," tuturnya.
Ia menekankan, pada dasarnya kondisi fundamental Indonesia sebenarnya sudah lebih baik dibanding tahun lalu. Dengan begitu, diharapkan pasar saham domestik akan lebih tahan menerima goncangan pasar.