REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (HK) menunggu suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 5 triliun untuk pembangunan tahap pertama ruas Tol Trans Sumatra. HK dipercaya pemerintah sebagai kontraktor pembangunan jalan tol sepanjang hampir 2.700 kilometer tersebut.
Direktur Pengembangan Usaha HK Budi Rahmat Kurniawan mengatakan tahun ini perseroan mengajukan dana untuk pembangunan tahap pertama senilai Rp 5 triliun. "Pembangunan tahap pertama akan dilakukan Oktober 2013 di tiga seksi," ujar Budi usai due diligence Obligasi I Hutama Karya di Jakarta, Kamis (30/5).
Tiga seksi tol yang akan dimulai tahun ini adalah ruas Medan-Binjai sepanjang 17 km dengan nilai investasi Rp 1,9 triliun, Palembang-Indralaya sepanjang 22 km dengan investasi Rp 2,4 triliun dan ruas Babatan-Jatiagung sepanjang 30 km dengan nilai investasi Rp 3 triliun.
Hutama Karya tidak sendirian dalam menggarap ketiga seksi ini. HK bekerja sama dengan perusahaan milik pemerintah lain. Hal ini merupakan strategi untuk mempercepat proses pembangunan. HK bekerja sama dengan PTPN II, III, dan IV untuk pembangunan di Medan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembebasan lahan. "Karena mereka merupakan pemilik lahan," kata Budi.
Saat ini perseroan masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) untuk pembangunannya. Sedangkan perpres baru dapat keluar jika sudah ada peraturan pemerintah (PP). Direktur Utama HK Tri Widjajanto Joedosastro mengaku sudah mendapatkan kabar PP tersebut telah ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Suntikan dana tersebut diharapkan dapat masuk dan disahkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2013. Ketiga ruas proyek ini diharapkan selesai dalam 2-3 tahun ke depan.
Pada kesempatan yang sama HK menargetkan perolehan proyek senilai Rp 14,5 triliun. Nilai ini termasuk proyek yang diteruskan dari tahun sebelumnya senilai Rp 6 triliun. Target proyek perseroan meningkat 31 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Proyek-proyek yang sedang dikerjakan perseroan adalah termasuk pembangunan mass rapid transit (MRT) seksi 106 Dukuh Atas-Bunderan HI dan tol bandara Medan-Kualanamu. Sedangkan dari sektor investasi perseroan tengah menjajaki investasi di Dermaga Belawan Sumatra Utara, tol Depok Antasari, dan tol Bali-Tanjung Benoa.