REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pada pencatatan perdana di lantai bursa, saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) langsung direspon positif oleh pasar. Dalam hitungan menit awal perdagangan, saham APLN yang ditawarkan dengan harga Rp 365 per lembar saham langsung melejit ke harga Rp 480 per lembar saham.
Posisi ini meningkat 31,5 persen dari harga penawaran, kemudian bertengger di level Rp 410 pada penutupan sesi pertama perdagangan di Bursa efek Indonesia. Melihat bagusnya pergerakan saham perseroan, Presiden Direktur APLN, Trihatma Kusuma Haliman, mengharapkan hal ini akan terus berlanjut.
"Kami bersyukur saham kami direspon bagus oleh pasar. Semoga ke depan tetap bisa bertahan. Ini sekaligus bukti bahwa kinerja kami juga dipercaya oleh publik," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (11/11).
APLN melepas sebanyak 6,15 miliar lembar saham atau setara 30 persen dari jumlah saham yang dicatatkan. Perseroan berharap mampu meraup dana Rp 2,15 - Rp 2,76 triliun dari hasil IPO. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) untuk pelaksanaan IPO yaitu PT Indo Premier Securities dan PT Mandiri Sekuritas.
Nantinya, sebesar 30 persen dari dana IPO akan digunakan untuk keperluan akuisisi dan pengembangan proyek baru. Kemudian sekitar 35 persen akan dialokasikan untuk penyelesaian konstruksi apartemen, hotel dan kantor proyek Central Park, sisanya 25 persen akan digunakan untuk membayar utang.
"Sebanyak 30 persen dari dana hasil IPO akan kami gunakan untuk akuisisi. Sedang sisanya kami pakai untuk pembangunan proyek baru, seperti Green Lake di daerah Sunter dan proyek lain jangka panjang," ujar Trihatma.
Guna menopang pertumbuhan perseroan, APLN menganggarkan belanja modal di tahun 2011 sebesar Rp 1,5 triliun. Trihatma mengungkapkan jumlah belanja modal tahun depan lebih besar dibandingkan tahun ini. "Kami anggarkan (belanja modal) di 2011 sebesar Rp 1,5 triliun. Itu meningkat siginifikan dibandingkan anggaran untuk 2010 yang sebesar Rp 1 triliun," tuturnya.
Saat ini, APLN memiliki utang lebih dari Rp 2 triliun, dengan debt to equity ratio (DER) 2,16 kali. Trihatma menyampaikan APLN pada tahun depan akan membayar utangnya sebesar Rp 750 miliar. Dia mengungkapkan sumber dana untuk membayar utang tersebut berasal dari perolehan IPO. "Dananya dari IPO," tuturnya.