Sabtu 28 Jun 2025 09:21 WIB

IHSG Sepekan Ditutup Melemah ke 6.897, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 12.098 Triliun

Transaksi harian dan volume perdagangan turun selama sepekan terakhir.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan data perdagangan saham selama sepekan terakhir, yakni periode 23—26 Juni 2025.
Foto: Republika/Prayogi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan data perdagangan saham selama sepekan terakhir, yakni periode 23—26 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan data perdagangan saham selama sepekan terakhir, yakni periode 23—26 Juni 2025. Berdasarkan data tersebut, rata-rata kinerja perdagangan mencatatkan penurunan, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.897,400.

“Kapitalisasi pasar BEI mengalami perubahan sebesar 0,01 persen menjadi Rp 12.098 triliun dari Rp 12.099 triliun pada pekan sebelumnya. Sementara itu, IHSG mengalami perubahan sebesar 0,14 persen, turun dari 6.907,138 ke 6.897,400,” tulis BEI dalam keterangan resmi, Sabtu (28/6/2025).

Baca Juga

Selama periode tersebut, rata-rata frekuensi transaksi harian turut menurun sebesar 8,68 persen menjadi 1,19 juta kali transaksi, dari sebelumnya 1,30 juta kali transaksi.

Rata-rata volume transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 9,30 persen, dari 24,41 miliar lembar saham menjadi 22,13 miliar lembar saham.

Adapun rata-rata nilai transaksi harian di BEI selama sepekan turun sebesar 12,35 persen, dari Rp 15 triliun menjadi Rp 13,15 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 2,022 triliun pada periode ini. Namun, secara kumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 53,210 triliun.

BEI juga menyampaikan bahwa pada Mei 2025 lalu, telah diterbitkan perubahan Peraturan I-P tentang Pencatatan Waran Terstruktur. Salah satu poin penting dalam perubahan tersebut adalah perluasan jenis saham yang dapat dijadikan underlying asset. Jika sebelumnya hanya mencakup saham-saham dalam indeks IDX30, kini diperluas hingga mencakup saham-saham dalam indeks IDX80.

Langkah tersebut bertujuan untuk membuka peluang penerbitan variasi produk waran terstruktur yang lebih beragam, sekaligus menyediakan lebih banyak pilihan instrumen investasi bagi para investor di pasar modal.

“Sampai dengan 20 Juni 2025, telah terdapat empat waran terstruktur yang menggunakan saham dari indeks IDX80 di luar IDX30, yaitu EMTK, BRIS, PNLF, dan BRMS,” ungkap BEI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement