Sabtu 15 Nov 2025 12:30 WIB

Sepekan Terakhir, IHSG Ditutup di 8.370 dan Kapitalisasi Pasar Rp15.316 Triliun

BEI mencatat mayoritas indikator perdagangan saham bergerak positif sepanjang pekan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan kinerja beragam perdagangan saham pada periode 10—14 November 2025.
Foto: Republika/Prayogi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan kinerja beragam perdagangan saham pada periode 10—14 November 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan kinerja beragam perdagangan saham pada periode 10—14 November 2025. Pada sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 8.370 dengan nilai kapitalisasi pasar Rp15.316 triliun.

“Data perdagangan saham di BEI selama periode 10—14 November 2025 ditutup mayoritas positif. Peningkatan tertinggi tercatat pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pada pekan ini dengan peningkatan sebesar 99,35 persen menjadi 53,95 miliar lembar saham dari 27,07 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” tulis BEI dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (15/11/2025).

Baca Juga

Peningkatan diikuti oleh rata-rata nilai transaksi harian BEI yang meningkat sebesar 33,04 persen menjadi Rp23,34 triliun dari Rp17,54 triliun pada pekan sebelumnya. Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 24,84 persen menjadi 2,7 juta kali transaksi dari 2,16 juta kali transaksi pada pekan lalu.

“Kapitalisasi pasar BEI tercatat tetap pada level Rp15.316 triliun, sama seperti pada pekan sebelumnya. Perubahan (penurunan) terjadi pada IHSG, yaitu sebesar 0,29 persen dengan ditutup pada level 8.370,436 dari posisi 8.394,590 pada pekan lalu,” terangnya.

Adapun investor asing pada akhir pekan ini mencatatkan nilai jual bersih R 73,42 miliar. Sepanjang tahun 2025, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp34,48 triliun.

Pada sepekan terakhir, BEI melakukan berbagai kegiatan, di antaranya penerbitan empat emisi baru. Pada Senin (10/11/2025), perdagangan BEI dibuka dengan pencatatan perdana Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK-EBA Syariah) BRI-MI Jakarta Lingkar Baratsatu, yang merupakan KIK-EBA Syariah pertama di Indonesia. Produk ini merupakan sekuritisasi surat berharga ijarah hak pendapatan tol PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) atas ruas tol JORR W1 yang memperoleh peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

Kemudian pada Selasa (11/11/2025), Obligasi Berkelanjutan V Toyota Astra Financial Services Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2025 oleh PT Toyota Astra Financial Services mulai dicatatkan di BEI. Obligasi dicatatkan dengan nominal pokok Rp1 triliun dengan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk obligasi adalah AAA(IDN) (Triple A). PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat atas penerbitan ini.

Pada Selasa (11/11/2025) juga, BEI dan Kementerian Ekonomi Kreatif menggelar KreatIPO Workshop Go Public di Yogyakarta untuk para pelaku usaha kreatif. Melalui acara ini, peserta mendapatkan gambaran menyeluruh tentang persiapan dan peluang pendanaan di pasar modal. Acara tersebut memberi ruang diskusi langsung mengenai langkah dan kesiapan menuju IPO sebagai bagian dari komitmen BEI dan pemerintah dalam memperluas akses pembiayaan serta mendorong pertumbuhan industri kreatif.

Pada Jumat (14/11/2025), Obligasi Berkelanjutan VI Pegadaian Tahap IV Tahun 2025 dan Sukuk Mudharabah Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Pegadaian Tahap III Tahun 2025 oleh PT Pegadaian juga dicatatkan di BEI. Obligasi dicatatkan dengan nominal Rp3.221.435.000.000 dan sukuk dicatatkan dengan nominal Rp1.553.205.000.000. Hasil pemeringkatan dari PEFINDO untuk obligasi dan sukuk masing-masing adalah idAAA (Triple A) dan idAAA(sy) (Triple A Syariah) dengan wali amanat PT Bank Mega Tbk.

“Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 160 emisi dari 75 emiten senilai Rp187,10 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 654 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp534,00 triliun dan 139,34 juta dolar AS, diterbitkan oleh 136 emiten,” jelasnya.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp6.423,84 triliun dan 352,10 juta dolar AS. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak tujuh emisi senilai Rp2,13 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement