REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis pada akhir pekan seiring tekanan di bursa Asia yang tertekan ketidakpastian kebijakan moneter AS. Pelaku pasar mencermati sikap Federal Reserve yang masih ragu melanjutkan pemangkasan suku bunga pada Desember 2025 di tengah tertundanya sejumlah rilis data ekonomi AS.
IHSG Jumat (14/11/2025) sore berakhir turun 1,56 poin atau 0,02 persen ke 8.370,44, sementara indeks LQ45 naik 0,33 persen ke 844,13. Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menyebut ketidakpastian arah kebijakan The Fed menjadi faktor utama penahan sentimen. Sejumlah pejabat The Fed dalam beberapa hari terakhir menyampaikan skeptisisme terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan tahun ini.
Pasar juga menunggu penumpukan rilis data ekonomi AS yang tertunda akibat shutdown selama 43 hari, meskipun Presiden Donald Trump telah menandatangani RUU untuk mengakhirinya. Pejabat Gedung Putih memperkirakan sebagian data yang tertunda kemungkinan tidak akan pernah dirilis. Data penting seperti inflasi dan Non-Farm Payrolls Oktober 2025 juga belum pasti waktunya.
Kondisi tersebut membuat peluang penurunan suku bunga Desember semakin kabur. Pelaku pasar kini memperkirakan sekitar 52 persen peluang The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan, turun dari 63 persen sebelumnya dan jauh dari 96 persen sebulan lalu.
Secara sektoral, tiga sektor menguat, dipimpin infrastruktur yang naik 1,17 persen, disusul transportasi dan logistik 1,01 persen serta properti 1,02 persen. Sebaliknya, sebelas sektor melemah, dengan industri turun terdalam 1,80 persen, diikuti kesehatan 1,67 persen dan barang industri 1,23 persen.
Saham yang menguat terbesar adalah LION, CSIS, TRUK, PURI, dan KDTN, sementara penurunan terdalam dialami TIRA, BEEF, BAJA, ITMA, dan BELL. Frekuensi transaksi tercatat 2,45 juta kali dengan volume 45,25 miliar saham dan nilai transaksi Rp20,69 triliun. Tercatat 221 saham menguat, 458 melemah, dan 136 stagnan.
Bursa Asia juga bergerak turun, dengan Nikkei melemah 1,76 persen, Shanghai turun 0,97 persen, Hang Seng terkoreksi 1,82 persen, dan Straits Times melemah 0,99 persen.