Selasa 19 Aug 2025 10:07 WIB

IHSG Menguat di Awal Pekan, Pasar Tunggu Keputusan Suku Bunga Global

Perdagangan saham pekan ini dipenuhi agenda penting dari dalam dan luar negeri.

Pekerja berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/8/2025). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencapai All Time High (ATH) ke level 8.000 dalam perdagangan intraday saat Presiden Prabowo menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2025.
Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Pekerja berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/8/2025). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencapai All Time High (ATH) ke level 8.000 dalam perdagangan intraday saat Presiden Prabowo menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (19/8/2025) pagi bergerak menguat seiring optimisme pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral di tingkat global. IHSG dibuka menguat 6,97 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.905,35. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,26 poin atau 0,15 persen ke posisi 819,80.

"Pekan ini akan menjadi periode penuh agenda penting bagi pelaku pasar, dengan sejumlah rilis kebijakan dan data ekonomi dari dalam negeri maupun global," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Dari mancanegara, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed tetap menjadi sorotan sepanjang pekan, di saat para pejabat bank sentral menghadiri simposium kebijakan ekonomi tahunan di Jackson Hole, Wyoming, AS.

Pelaku pasar akan memantau acara itu untuk mencari sinyal mengenai arah suku bunga ke depan. Berdasarkan FedWatch CME, pelaku pasar menilai ada kemungkinan sebesar 83 persen bank sentral akan memangkas suku bunga pada pertemuan September 2025.

Dari kawasan Asia, Bank Rakyat China (PBoC) dijadwalkan mengumumkan kebijakan suku bunga periode Agustus 2025 pada Rabu (20/8). Pelaku pasar menanti langkah otoritas moneter China di tengah melambatnya konsumsi domestik dan pertumbuhan ekonomi yang mulai kehilangan momentum.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya pada Rabu (20/8), yang diperkirakan akan menahan setelah memangkasnya pada pertemuan terakhir.

Selain itu, BI dijadwalkan merilis data transaksi berjalan periode kuartal II 2025 pada Jumat (22/8).

Pada perdagangan Senin (18/8), bursa saham Eropa ditutup variatif, di antaranya Euro Stoxx 50 melemah 0,25 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,21 persen, indeks DAX Jerman naik 0,18 persen, serta indeks CAC Prancis turun 0,50 persen.

Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup variatif pada perdagangan Senin (18/8), di antaranya indeks Dow Jones Industrial Average melemah 33,93 poin atau 0,08 persen ke level 44.912,19, indeks S&P 500 melemah 0,64 persen ke level 6.449,91, indeks Nasdaq Composite menguat 1,69 poin atau 0,03 persen ke level 23.713,02.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 567,52 poin atau 1,31 persen ke 42.709,00, indeks Shanghai menguat 17,15 poin atau 0,47 persen ke 3.700,87, indeks Hang Seng menguat 106,69 poin atau 0,42 persen ke 25.720,55, dan indeks Strait Times melemah 17,45 poin atau 0,41 persen ke 4.255,45.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement