REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Melejitnya harga saham PT Krakatau Steel Tbk pada sesi awal perdagangan saham merupakan bagian dari mekanisme pasar. Karena itu persoalan tersebut hendaknya tidak perlu lagi dicurigai sebagai suatu rekayasa.
Demikian disampaikan Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, usai pertemuan dengan Menteri Ekonomi Austria, di kantornya, Rabu (10/11). "Kalau saham hari ini sekarang 10 rupiah besok menjadi 10 delta x itu, maka itu hanya persoalan market mekanisme, yakni soal suply dan demand," ujarnya.
Hal yang tidak diinginkan, lanjut Hatta, yakni jika ada yang namanya 'goreng-menggoreng' sehingga menguntungkan sebagian kecil pihak. Sebagaimana diketahui saham PT Krakatau Steel yang dihargai Rp 850 ini pada awal perdagangan saham langsung ke level Rp 1.050. Hingga sesi perdagangan pertama usai, saham KRAS ditutup di level Rp 1.220 atau naik 43,5 persen dengan volume perdagangan saham 1,202,550,016.
Menurut Hatta, meski berjalan sesuai mekanisme pasar, namun proses ke sana harus dilakukan secara transparan. Masyarakat berhak mengetahui apapun juga selain yang dirahasiakan oleh negara sesuai yang diatur oleh perundang-undangan. "Transparancy is a must , tranparansi dan akuntabilitas itu jangan ditanyakan lagi. Sepanjang yang tidak bertentangan dengan kerahasiaan negara. jadi harus dijelaskan prosesnya segala macamnya," paparnya. .
Hatta meminta kepada publik untuk menerima hasil dari kesimpulan keputusan tim pengawasan Independen yang menyatakan tidak ada rekayasa dalam Initial Public Offering (IPO) PT Krakatau Steel. "Kalau tim pengawas independen sudah menyimpulkan itu dan mereka sudah di jamin indepedensinya kita harus percaya. kalau tidak percaya kepada siapa lagi (kita harus percaya)," tegasnya.