Ahad 13 Jul 2025 07:25 WIB

Kinerja Sepekan Terakhir, IHSG Kembali Tembus Level 7.000

Sepekan terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus level 7.000-an.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan data perdagangan saham selama periode 7—11 Juli 2025. Tercatat, sepekan terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus level 7.000-an.

“Data perdagangan saham di BEI selama sepekan pada periode 7—11 Juli 2025 ditutup pada zona positif. Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan yaitu sebesar 9,77 persen, menjadi 1,14 juta kali transaksi dari 1,04 juta kali transaksi pada pekan lalu,” tulis BEI dalam keterangan resmi, dikutip Ahad (13/7/2025).

Baca Juga

Kemudian peningkatan turut dialami oleh rata-rata nilai transaksi harian BEI yaitu sebesar 6,65 persen menjadi Rp 11,08 triliun dari Rp 10,39 triliun pada pekan sebelumnya. Kenaikan juga terjadi pada kinerja rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini sebesar 3,34 persen menjadi 20,09 miliar lembar saham dari 19,44 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

“Kapitalisasi pasar BEI mengalami kenaikan sebesar 2,77 persen menjadi Rp 12.404 triliun dari Rp 12.070 triliun pada sepekan sebelumnya. Kemudian, pergerakan IHSG selama sepekan mengalami kenaikan sebesar 2,65 persen dan ditutup pada level 7.047,438 dari 6.865,192 pada pekan lalu,” jelasnya.

Adapun investor pada akhir pekan ini mencatatkan nilai beli bersih Rp 460,11 miliar, dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 57,865 triliun.

Diketahui, pada periode 7—11 Juli 2025, BEI menyelenggarakan sejumlah kegiatan, seperti pencatatan obligasi, sukuk, dan saham. Tercatat, selama sepekan, pasar modal Indonesia diramaikan dengan pencatatan 25 Obligasi, 10 Sukuk, dan 8 saham. Pencatatan tersebut dinilai menunjukkan bahwa aktivitas pasar modal Indonesia masih memiliki optimisme dan tingkat kepercayaan tinggi terhadap kondisi pasar dan mekanisme pendanaan di BEI.

Perinciannya, mengawali pekan ini, pada Senin (7/7/2025), terdapat beberapa pencatatan, yaitu Obligasi Berkelanjutan IV Bank Victoria Tahap I Tahun 2025 oleh PT Bank Victoria International Tbk, Obligasi Berlandaskan Keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Bank BNI Tahap I Tahun 2025 oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan Obligasi Berkelanjutan II Bank Mandiri Taspen Tahap I Tahun 2025 oleh PT Bank Mandiri Taspen.

Kemudian pencatatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Samudera Indonesia Tahap II Tahun 2025 oleh PT Samudera Indonesia Tbk, Obligasi Berkelanjutan II KB Bank Tahap I Tahun 2025 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan IV KB Bank Tahap I Tahun 2025 oleh PT Bank KB Bukopin Tbk, serta Obligasi Berkelanjutan II Sampoerna Agro Tahap I Tahun 2025 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Sampoerna Agro Tahap I Tahun 2025 oleh PT Sampoerna Agro Tbk.

Lalu, Obligasi Berkelanjutan VII Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2025 oleh PT Astra Sedaya Finance, Obligasi Berkelanjutan I Petrindo Jaya Kreasi Tahap I Tahun 2025 dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Petrindo Jaya Kreasi Tahap I Tahun 2025 oleh PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk.

Pada keesokan hari, Selasa (8/7/2025), terdapat pencatatan perdana saham PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) di Papan Utama BEI dan menjadi perusahaan ke-15 yang tercatat di BEI pada tahun 2025. PSAT bergerak dalam bidang angkutan laut domestik, khususnya untuk barang seperti batubara, nikel, pupuk, serta barang umum seperti batu split dan steel plate. Total fund-raised dari pencatatan tersebut sebesar Rp 200.117.700.000.

PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) juga mulai melakukan pencatatan perdana saham di Papan Pengembangan BEI sebagai perusahaan ke-16 yang tercatat di BEI pada tahun 2025, tepat pada hari yang bersamaan. ASPR bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran kemasan plastik rigid untuk berbagai sektor industri dengan pendekatan B2B, serta mendistribusikan produk melalui jaringan distributor resmi ke berbagai kota besar di Indonesia. Total fund-raised dari pencatatan tersebut yaitu Rp 100.688.000.000.

Pada Rabu (9/7/2025), terdapat beberapa pencatatan obligasi, yaitu Obligasi Berkelanjutan V Toyota Astra Financial Services dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2025 oleh PT Wahana Inti Selaras, Obligasi Berkelanjutan I Wahana Inti Selaras Tahap I Tahun 2025 oleh PT Wahana Inti Selaras, dan Obligasi Berkelanjutan I Merdeka Battery Materials Tahap I Tahun 2025 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Merdeka Battery Materials Tahap I Tahun 2025 oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk.

Juga pencatatan Obligasi II Integrasi Jaringan Ekosistem Tahun 2025 dan Sukuk Ijarah I Integrasi Jaringan Ekosistem Tahun 2025 oleh PT Integrasi Jaringan Ekosistem, Obligasi Berkelanjutan I BUMI Tahap I Tahun 2025 oleh PT Bumi Resources Tbk, Obligasi Berwawasan Sosial Orange Berkelanjutan I PNM Tahap I Tahun 2025 dan Sukuk Mudharabah Berwawasan Sosial Orange Berkelanjutan I PNM Tahap I Tahun 2025 oleh PT Permodalan Nasional Madani.

Kemudian, Obligasi Berkelanjutan VII Adira Finance Tahap I Tahun 2025 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap I Tahun 2025 oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, Obligasi Berkelanjutan I TBS Energi Utama Tahap I Tahun 2025 oleh PT TBS Energi Utama Tbk, serta Obligasi Keberlanjutan Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2025 oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Terdapat pula Obligasi Berkelanjutan VIII Sarana Multigriya Finansial Tahap I, Sukuk Musyarakah Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I, Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I & Sukuk Musyarakah Berwawasan Sosial Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2025 oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Kemudian, Obligasi Berkelanjutan V Sarana Multi Infrastruktur Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2025 oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dan Obligasi Berkelanjutan VII Federal International Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2025 oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

BEI juga mencatat ada dua pencatatan perdana saham pada Rabu (9/7/2025). Yaitu PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang merupakan perusahaan ke-17 yang tercatat di BEI pada tahun 2025 pada Papan Pengembangan BEI. CDIA berinvestasi dalam bisnis infrastruktur, termasuk energi, air, kepelabuhan dan penyimpanan, serta solusi logistik. Total fund-raised dari pencatatan CDIA, yaitu sebesar Rp 2.371.758.125.000.

Selain itu PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) juga mulai tercatat di Papan Pengembangan BEI dan menjadi perusahaan ke-18 yang tercatat di BEI pada tahun 2025. COIN didirikan pada 2022 dan merupakan perusahaan holding yang melakukan investasi pada Perusahaan Anak yang bergerak dalam bidang Bursa Berjangka dan Bursa Aset Kripto, serta jasa Kustodian Aset Kripto. Total fund-raised pada pencatatan COIN, yaitu Rp 220.588.240.000.

Pada Kamis (10/7/2025), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) melakukan pencatatan perdana saham di Papan Pengembangan BEI dan menjadi perusahaan ke-19 yang tercatat di BEI pada tahun 2025. CHEK bergerak dalam penyediaan solusi alat kesehatan dan alat laboratorium di Indonesia. Total fund-raised untuk pencatatan tersebut, yaitu Rp 104.320.000.000.

Terdapat juga PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) yang mulai mencatatkan perdana sahamnya di Papan Utama BEI. BLOG menjadi perusahaan ke-20 yang tercatat di BEI pada tahun 2025. BLOG bergerak di bidang layanan logistik terintegrasi di Indonesia. Total fund-raised untuk pencatatan BLOG yaitu sebesar Rp 140.811.975.000.

Pada hari yang sama, PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) mencatatkan perdana sahamnya di Papan Pengembangan BEI dan menjadi perusahaan ke-21 yang tercatat di BEI pada tahun 2025. MERI bergerak sebagai lembaga pendidikan & pengembangan diri untuk anak dan remaja Indonesia. Total fund-raised pada pencatatan tersebut yaitu sebesar Rp 30.096.960.000.

Kemudian terdapat PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) yang juga melakukan pencatatan perdana saham di Papan Pengembangan BEI. PMUI menjadi perusahaan ke-22 yang tercatat di BEI pada tahun 2025. PMUI bergerak di bidang perdagangan besar telekomunikasi dan aktivitas konsultasi manajemen. Total fund-raised untuk pencatatan PMUI yaitu sebesar Rp 208.800.000.000.

Adapun, pada Kamis (10/7/2025), BEI mencatatkan beberapa obligasi dan sukuk, yaitu Sukuk Wakalah I Metro Healthcare Indonesia Tahun 2025 oleh PT Metro Healthcare Indonesia Tbk, Obligasi Berkelanjutan I RMK Energy Tahap I Tahun 2025 oleh PT RMK Energy Tbk, dan Obligasi Berkelanjutan II Pyridam Farma Tahap I Tahun 2025 oleh PT Pyridam Farma Tbk.

Menutup pekan ini, pada Jumat (11/7/2025), Obligasi Berkelanjutan BRI Finance Tahap I Tahun 2025 oleh PT BRI Multifinance Indonesia dan Obligasi I Daaz Bara Lestari Tahun 2025 oleh PT Daaz Bara Lestari Tbk mulai dicatatkan di BEI.

“Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 112 emisi dari 64 emiten senilai Rp 125,11 triliun,” terang BEI.

Dengan keseluruhan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 667 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 537,56 triliun dan 111,98 juta dolar AS, yang diterbitkan oleh 143 emiten.

“Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 193 seri dengan nilai nominal Rp 6.337,96 triliun dan 502,10 juta dolar AS. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak tujuh emisi EBA dengan nilai Rp 2,13 triliun,” tutupnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement