Kamis 10 Jul 2025 09:46 WIB

Ramai Emiten IPO, IHSG Bergerak Menguat

IHSG dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.966,27.

Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/7/2025) pagi bergerak menguat ditopang oleh kinerja saham emiten- emiten yang menyelenggarakan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia.

IHSG dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.966,27. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,59 poin atau 0,34 persen ke posisi 771,37.

Baca Juga

“Pergerakan IHSG diperkirakan akan kembali melaju di zona penguatan merespon ramainya transaksi saham-saham IPO,” sebut Tim Riset Lotus Andalan dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Dari dalam negeri, kenaikan IHSG ditopang oleh euforia kinerja saham-saham IPO, diantaranya dua saham baru telah tercatat pada Selasa (08/07) dan dua saham baru tercatat pada Rabu (09/07).

Selain itu, terdapat empat pencatatan saham baru pada hari ini, Kamis (10/07), yang mana mayoritas kinerja saham IPO pada pekan ini langsung melesat hingga menyentuh batas atas atau Auto Reject Atas (ARA).

Di sisi lain, pasar keuangan Indonesia masih akan dibayangi oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kebijakannya yang berubah-ubah bisa menjadi sentimen negatif bagi pasar.

Dari mancanegara, pada Rabu (08/07), Trump mengirim surat yang menetapkan tarif baru atas barang-barang dari setidaknya enam negara tambahan, termasuk Filipina dan Irak.

Pengiriman ini menyusul surat-surat sebelumnya yang dikirim awal pekan ini kepada 14 negara lain, termasuk Korea Selatan dan Jepang, yang juga menetapkan tarif baru.

Di sisi lain, fokus pelaku pasar juga tertuju pada kebijakan suku bunga The Fed merilis risalah FOMC Meeting pada (08/07). Risalah ini adalah hasil sidang FOMC bulan ini di mana The Fed menahan suku bunga di 4,25-4,50 persen.

Dari kawasan Asia, Indeks Harga Konsumen (IHK) China naik atau mengalami inflasi 0,1 persen secara tahunan (yoy) pada Juni 2025. Sebaliknya, Indeks Harga Produsen (PPI), yang melacak harga di gerbang pabrik, deflasi 3,6 persen pada Juni dari tahun sebelumnya, dengan penurunan sebesar 0,4 persen (mtm) Selama periode Januari hingga Juni, PPI turun sebesar 2,8 persen (yoy).

Bursa saham Eropa ditutup mayoritas menguat pada perdagangan Rabu (09/07), diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 1,34 persen, indeks FTSE Inggris menguat 0,15 persen, indeks DAX Jerman menguat 1,42 persen, serta indeks CAC 40 Prancis menguat 1,44 persen.

Bursa saham AS di Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (09/07), indeks S&P 500 menguat 0,61 persen ditutup di level 6.263,52, sedangkan Nasdaq Composite naik 0,95 persen dan mengakhiri sesi di 20.611,46, sementara indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,49 persen berakhir di 44.458,30.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 24,46 poin atau 0,57 persen ke 39.725,69, indeks Shanghai menguat 4,54 poin atau 0,40 persen ke 3.450,87, indeks Hang Seng naik 257,30 poin atau 1,24 persen ke 23.965,55, dan indeks Strait Times menguat 0,11 poin atau 0,44 persen ke 4.010,

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement