REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Boediono mendukung rencana Nissan Motor Company LTD untuk merelokasi pabriknya ke Indonesia. Hal ini sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan kapasitas produksi produsen mobil itu.
''Wapres tentu saja menyarankan pada Nissan untuk tidak segan-segan apabila perlu relokasi, tentu saja Indonesia terbuka membantu,'' kata juru bicara Wakil Presiden, Yopie Hidayat, usai mendampingi Wapres menerima Presiden dan Chief Executive Officer Nissan Motor, Carlos Ghosn, di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (29/6).
Atas saran Wapres itu, Nissan menyambut baik. Namun Ghosn mengadu kepada Wapres dalam upaya meningkatkan kapasitas ini terkendala biaya logistik yang tergolong besar dibanding biaya manufaktur. Biaya logistik itu mencapai 4 kali lipat biaya manufaktur. Misalnya, kemacetan jalan saat angkutan mobil dari pabrik ke pelabuhan, pengangkutan bahan baku, dan supplyer ke pabrik, termasuk proses di pelabuhan Tanjung Priok yang mencapai 5 hari padahal di pelabuhan lain hanya 1,5 hari. ''Jadi logistik menjadi perhatian investor dan pabrikan mobil untuk kembangkan fasilitas di Indonesia,'' jelasnya.
Produsen mobil Nissan itu mengeluhkan biaya logistik di Indonesia masih lebih tinggi ketimbang biaya buruh. Meskipun demikian, perusahaan itu tetap komitmen meningkatkan kapasitas produksi. Menurut Yopie, biaya logistik di Indonesia selama ini memang menjadi masalah bagi perusaaan.