Kamis 17 Jul 2025 17:39 WIB

Garuda Indonesia Sambut Kesepakatan Tarif AS dan Rencana Pembelian Pesawat Boeing

Kerja sama ini sejalan dengan strategi jangka panjang perseroan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Presiden Prabowo Subianto sebelum memasuki Pesawat Kepresidenan Garuda Indonesia-1 di Pangkalan Udara Galeao, Rio de Janeiro, Senin (7/7/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden Prabowo Subianto sebelum memasuki Pesawat Kepresidenan Garuda Indonesia-1 di Pangkalan Udara Galeao, Rio de Janeiro, Senin (7/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Maskapai nasional Garuda Indonesia menyambut positif kesepakatan dagang antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kesepakatan tersebut membuka peluang ekspansi armada Garuda melalui rencana pembelian 50 pesawat Boeing dan perluasan rute penerbangan internasional.

Wakil Presiden Corporate Secretary Garuda Indonesia Cahyadi Indrananto mengatakan, kerja sama ini sejalan dengan strategi jangka panjang perseroan untuk menambah armada menjadi sekitar 120 pesawat.

Baca Juga

“Kesepakatan antara Presiden RI dan Presiden Amerika Serikat merupakan kabar baik bagi Garuda Indonesia karena hal tersebut sejalan dengan langkah strategis jangka panjang perusahaan untuk melakukan penambahan armada menjadi sekitar 120 pesawat,” kata Cahyadi kepada Republika.

Cahyadi menambahkan, perluasan armada akan diiringi dengan optimalisasi jaringan penerbangan Garuda hingga mencakup 100 rute dalam lima tahun ke depan. Komunikasi awal dengan Boeing sudah dijajaki dalam beberapa waktu terakhir, dan kini akan ditindaklanjuti secara lebih intensif.

“Kami akan melanjutkan komunikasi secara intensif untuk membahas lebih komprehensif,” ujarnya.

Menurut Cahyadi, pembahasan teknis akan mencakup jenis pesawat yang sesuai dengan kebutuhan pasar Garuda Indonesia, waktu pengiriman, komponen biaya, dan mekanisme pengadaan. Garuda akan mengumumkan detail kerja sama setelah seluruh aspek negosiasi difinalisasi.

“Untuk detail selengkapnya, akan kami sampaikan pada kesempatan pertama setelah tercapai kesepakatan formal dengan Boeing,” ucapnya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penurunan tarif ekspor produk Indonesia ke AS menjadi 19 persen, dari sebelumnya 32 persen. Sebaliknya, produk ekspor AS ke Indonesia tidak dikenai tarif. Trump menyebut kesepakatan ini sebagai langkah strategis kedua negara untuk mempererat hubungan dagang.

Selain pembelian 50 pesawat Boeing, Indonesia juga menyepakati pembelian energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp243 triliun) dan produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp72,9 triliun).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement