REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Todotua Pasaribu menyampaikan realisasi investasi kuartal II 2025 menembus Rp475 triliun. Nilai ini lebih tinggi daripada kuartal I sebesar Rp465 triliun.
"Kuartal I kita sudah bisa rilis di angka Rp465 triliun dan kuartal II kita sudah masuk ke angka Rp475 triliun," ucap Todotua dalam Pertamina Investor Day di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Sementara, target investasi pada 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun. Menurut Todotua, realisasi investasi pada kuartal I dan kuartal II 2025 berada dalam kategori aman.
Todotua berharap agar realisasi investasi pada kuartal III dan kuartal IV 2025 bisa mencapai target, sebab terdapat berbagai tantangan ekonomi global yang bisa memengaruhi investasi.
"Saat ini, memang prediksi Bappenas pertumbuhan ekonomi kita kurang lebih mungkin masih di sekitar 4-5 persen, tetapi kita harus terus punya kepercayaan diri untuk dorong bagaimana pertumbuhan realisasi investasi ini," ucap dia.
Berbicara mengenai potensi Pertamina dalam menggaet investor, Todotua yang juga merupakan Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menilai Pertamina memiliki performa positif pada 2024, tecermin dari kontribusinya terhadap penerimaan negara sekitar Rp400 triliun.
Selain itu, Todotua juga menyoroti Pertamina yang masuk sebagai nomor tiga dalam Fortune Southeast Asia 500.
Menurut dia, hal tersebut menunjukkan capaian-capaian Pertamina secara korporasi, manajemen, dan sumber daya manusianya.
"Tentunya, bagi para mitra dan investor, ini menjadi satu sorotan untuk melihat performa yang sudah dicapai pada 2024," kata Todotua.
Dalam forum tersebut, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menawarkan 19 proyek senilai 9,25 miliar dolar AS atau setara Rp150 triliun kepada calon investor dan mitranya.
"Akan ada kesempatan untuk berinteraksi dengan subholding Pertamina dan menjajaki kerja sama bisnis dalam 19 proyek senilai 9,25 miliar dolar AS," ucap Simon dalam Pertamina Investor Day.
Terdapat dua pilar yang menjadi fokus jangka panjang Pertamina.
Pilar pertama adalah memaksimalkan bisnis yang berorientasi pada penguatan ketahanan energi nasional, termasuk sektor hulu, kilang, dan distribusi bahan bakar.
Pilar kedua adalah mengembangkan bisnis yang rendah karbon melalui pengembangan biofuel, perluasan energi panas bumi, uji coba teknologi baru, serta peningkatan produk kimia.