REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjabarkan target produksi berbagai komoditas utama pada 2026. Ia menegaskan produktivitas tersebut sebagai fondasi menjaga keberlanjutan swasembada pangan.
Kementerian Pertanian (Kementan) menyusun rencana kerja dengan fokus pada penguatan produksi padi, jagung, daging, telur, dan susu sapi. Program dasar yang diprioritaskan mencakup cetak sawah, optimalisasi lahan, pengolahan air dan irigasi, konservasi lahan, rehabilitasi, serta pembangunan jalan usaha tani.
Amran menegaskan prioritas tersebut selaras dengan tema rencana kerja pemerintah 2026 terkait kedaulatan pangan dan energi. “Untuk menjaga keberlanjutan swasembada pangan, rencana program prioritas Kementerian Pertanian dari tahun 2026 difokuskan pada peningkatan produksi padi, jagung, dan komoditas strategis lainnya, termasuk produksi jagung, daging, telur, dan susu sapi,” kata Mentan dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/11/2025).
Kementan turut menempatkan penyuluhan dan regenerasi petani sebagai bagian dari strategi kerja. Hilirisasi komoditas tebu, kakao, kelapa, kopi, dan lada digerakkan untuk memperkuat nilai tambah sektor pertanian.
Amran menjelaskan target produksi sejumlah komoditas utama pada tahun anggaran 2026. Beras ditetapkan 34,77 juta ton yang menopang formasi swasembada nasional. Target jagung direncanakan 18 juta ton, setelah produksi tahun ini berada di angka 16 juta ton.
Komoditas hortikultura ditargetkan mencapai pertumbuhan signifikan. Produksi aneka cabai dipatok 3,08 juta ton dan bawang merah 2 juta ton. Produksi tebu diarahkan pada volume 39,5 juta ton yang setara dengan target gula 2,8 juta ton.
Komoditas perkebunan menjadi bagian dari sasaran tahunan. Produksi kopi ditetapkan 786 ribu ton, kakao 633 ribu ton, dan kelapa 2,89 juta ton. Produksi peternakan terdiri atas daging sapi dan kerbau 514 ribu ton serta daging ayam 4,34 juta ton.
Amran juga menyinggung program penyiapan benih unggul, penyediaan alat dan mesin pertanian pra dan pascapanen, serta penyediaan pupuk bersubsidi. Upaya ini diarahkan untuk menguatkan basis produksi di sentra-sentra utama.