Senin 24 Nov 2025 14:32 WIB

Kementan Fokus Lanjutkan Program Swasembada Pangan pada 2026

Rencana kerja 2026 menitikberatkan pada peningkatan produksi dan infrastruktur.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Satria K Yudha
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Presiden Prabowo Subianto meninjau hasil pertanian.
Foto: istimewa
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Presiden Prabowo Subianto meninjau hasil pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menempatkan prioritas program Kementerian Pertanian tahun 2026 pada upaya menjaga keberlanjutan swasembada pangan. Ia menegaskan penguatan produksi padi, jagung, dan komoditas strategis lainnya menjadi poros utama untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Amran menjelaskan rencana kerja tersebut dirancang melalui peningkatan kapasitas produksi di seluruh lini. Program 2026 mencakup cetak sawah, optimalisasi lahan, pengelolaan air dan irigasi, rehabilitasi lahan, serta pembangunan jalan usaha tani. Penguatan input produksi dilakukan dengan penyiapan benih unggul, alsintan pra dan pascapanen, serta ketersediaan pupuk bersubsidi.

Baca Juga

“Untuk menjaga keberlanjutan swasembada pangan, rencana program prioritas Kementerian Pertanian tahun 2026 difokuskan pada peningkatan produksi padi, jagung, dan komoditas strategis lainnya, termasuk produksi jagung, daging, telur, dan susu sapi,” ujar Amran dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/11/2025).

Program lanjutan yang disiapkan mencakup penyuluhan dan regenerasi petani, serta hilirisasi komoditas tebu, kakao, kelapa, kopi, dan lada. Perluasan portofolio hilirisasi diarahkan untuk memperkuat nilai tambah dan menciptakan daya saing baru industri pertanian.

Kementerian Pertanian menetapkan target produksi beras pada 2026 sebesar 34,77 juta ton. Produksi jagung direncanakan mencapai 18 juta ton setelah melalui penyesuaian dari proyeksi 16 juta ton pada tahun berjalan. Target produksi komoditas utama lainnya meliputi aneka cabai 3,08 juta ton, bawang merah 2 juta ton, tebu 39,5 juta ton atau setara 2,8 juta ton gula, kopi 786 ribu ton, kakao 633 ribu ton, dan kelapa 2,89 juta ton.

Komoditas hewani juga mendapatkan porsi penting. Proyeksi produksi daging sapi dan kerbau mencapai 514 ribu ton dan daging ayam 4,34 juta ton. Semua target tersebut menjadi pijakan untuk memperkuat basis pangan nasional pada 2026.

Pagu alokasi anggaran pertanian untuk tahun 2026 ditetapkan sebesar Rp 40,145 triliun. Struktur anggaran tersebut terdiri atas ketersediaan akses konsumsi pangan berkualitas Rp 23,81 triliun, nilai tambah industri pertanian Rp 6,62 triliun, pendidikan dan pelatihan Rp 747 miliar, serta dukungan manajemen Rp 8,96 triliun. Rincian kegiatan eselon I disiapkan sebagai bagian dari proses penyelesaian DIPA dan penetapan perpres rincian APBN 2026 oleh Presiden Republik Indonesia.

“Izin kami sampaikan tambahan hasil revitalisasi pabrik pupuk dan pengelolaannya, manajemennya. Alhamdulillah, kita turunkan harga pupuk 20 persen, pupuk subsidi seluruh Indonesia, dan meningkatkan volume 700 ribu ton,” tutur Amran.

Kementerian Pertanian menilai perbaikan ketersediaan pupuk dan penguatan infrastruktur produksi menjadi fondasi penting untuk mendorong peningkatan produksi tahun depan. Konsolidasi program diarahkan agar seluruh kegiatan dapat berjalan efektif dan memberikan dampak nyata bagi petani serta stabilitas pangan nasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement