REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman menyampaikan adanya proyek senilai Rp 22,4 triliun untuk memperkuat pondasi peternakan nasional. Pendanaan dari Danantara tersebut bertujuan menjamin ketersediaan pakan, bibit ayam, serta sarana produksi lain agar petani dan peternak kecil mampu berproduksi dengan biaya yang lebih terkendali.
Bapanas menempatkan proyek ini sebagai bagian dari upaya negara menjaga produsen pangan domestik. Intervensi di sektor unggas menjadi prioritas melalui pembangunan sentra peternakan ayam di 12 lokasi dan penguatan pasokan input produksi dari hulu.
“Pabrik pakan yang dibangun adalah untuk menolong petani dan peternak kecil, agar pakannya terjamin. DOC-nya terjamin. Obat-obatannya terjangkau,” ujar Amran di Jakarta, dikutip pada Sabtu (22/11/2025).
Bapanas memerinci, pembangunan peternakan ayam di 12 titik tersebut dirancang menjangkau wilayah di Jawa, Lampung, dan Kalimantan. Pemerintah ingin mendorong kemandirian pakan di berbagai daerah sehingga kapasitas produksi unggas tidak tergantung pada suplai terpusat. Dua lokasi pembangunan peternakan sapi juga telah ditetapkan di Jawa Timur dan Jawa Barat dengan model pengelolaan terintegrasi.
Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung pakan kembali menjadi instrumen penting yang dijalankan Bapanas bersama Perum Bulog. Penugasan ini menyasar peternak unggas yang membutuhkan jagung dengan harga stabil menggunakan stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP). Realisasi penyaluran hingga 15 November mencapai 51,2 ribu ton untuk 3.578 peternak ayam petelur di 17 provinsi.
Bapanas mencatat implementasi SPHP terus menunjukkan peningkatan capaian sejak 2023. Penyaluran pada 2023 berada di angka 27,6 ribu ton, lalu melonjak menjadi 275,5 ribu ton pada 2024. Tahun ini penyaluran difokuskan untuk memastikan ketepatan sasaran kepada peternak rakyat dalam ekosistem unggas nasional.
Harga jagung dalam SPHP ditetapkan Rp 5.000 per kilogram di gudang Bulog dan maksimal Rp 5.500 per kilogram di tingkat peternak. Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 78,6 miliar di Bapanas untuk mengganti selisih biaya yang ditanggung Bulog selama penyaluran.
Pada tahap berikutnya pemerintah memusatkan agenda besar untuk memperkuat jaminan usaha petani dan peternak di sektor unggas dan sapi. Intervensi ini meliputi suplai pakan, DOC, vaksin, dan pembiayaan terstruktur agar sentra produksi memiliki kapasitas yang lebih kuat dan stabil.
“Rencana peternakan ayam ini agar peternak dan petani terjamin. Pakannya terjamin. DOC-nya terjamin. Vaksinnya terjamin. Dananya Rp 20 triliun, sedangkan peternakan sapi satu paket Rp 2,4 triliun dengan total sapi 67 ribu ekor. Dana dari Danantara,” ujar Amran.
Kebutuhan penguatan kapasitas sektor peternakan menjadi semakin mendesak melihat kondisi neraca daging sapi dan kerbau nasional. Proyeksi per 2 November menunjukkan produksi domestik berada di kisaran 413,8 ribu ton per tahun, sedangkan konsumsi mencapai 787,4 ribu ton.
Pemerintah menilai proyek investasi ini menjadi langkah awal untuk memperkecil ketergantungan pasokan dari luar negeri dan membangun fondasi produksi hewani yang lebih kokoh.