Selasa 04 Nov 2025 15:38 WIB

Diresmikan Prabowo, Menhub: Stasiun Tanah Abang Jadi Simbol Transformasi Transportasi Publik

Pembangunan hasil kolaborasi lintas lembaga dukung konsep transportasi aman.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Presiden Prabowo Subianto naik KRL Commuter Line dari Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan menuju Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden Prabowo Subianto naik KRL Commuter Line dari Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan menuju Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi atas selesainya pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru sebagai bagian dari transformasi layanan transportasi publik menuju Indonesia Maju. Dudy menyebut Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun dengan intensitas penumpang tertinggi di Jabodetabek.

“Pengembangannya menjadi kebutuhan strategis untuk memperkuat konsep kawasan berorientasi transit yang aman, nyaman, dan inklusif,” ujar Dudy saat menyampaikan laporan dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru oleh Presiden Prabowo Subianto di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Dudy menyampaikan, Stasiun Tanah Abang Baru mulai beroperasi sejak Juni 2025 dan melayani empat lintas utama KRL, yakni Kampung Bandan, Rangkasbitung, Duri–Tangerang, dan Manggarai–Bogor–Cikarang (termasuk Bekasi). Saat ini, kata Dudy, stasiun tersebut melayani lebih dari 210 ribu penumpang naik-turun dan transit per hari, atau sekitar 63 juta penumpang selama Januari–Oktober 2025, setara dengan 22 persen dari total penumpang KRL Jabodetabek.

“Setelah pembangunan tahap pertama selesai, kapasitas Stasiun Tanah Abang meningkat dari 141 ribu menjadi 380 ribu penumpang per hari,” lanjut Dudy.

Ia memaparkan, fasilitas yang disediakan mencakup empat peron dan enam jalur yang mampu melayani rangkaian 12 gerbong, dengan luas bangunan mencapai 23.000 meter persegi di atas lahan seluas 31.743 meter persegi. Nilai proyek pembangunan tahap pertama mencapai Rp380,93 miliar.

“Pembangunan ini merupakan hasil kerja sama antara Kemenhub, Pemprov DKI Jakarta, Kemenkeu, Bappenas, Danantara, dan BP BUMN. Kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci integrasi transportasi publik perkotaan,” sambung Dudy.

Sebagai bagian dari rencana jangka menengah, ucapnya, tahap kedua pembangunan akan dilaksanakan pada 2027, mencakup penambahan lift, pelebaran concourse peron tiga dan empat, serta peningkatan akses bagi penyandang disabilitas. Dudy mengatakan, frekuensi perjalanan lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung juga akan ditingkatkan menjadi setiap empat hingga enam menit untuk mempercepat arus mobilitas masyarakat.

Dudy juga menegaskan dukungan pemerintah terhadap elektrifikasi jaringan perkeretaapian nasional, reaktivasi jalur nonaktif, serta pengembangan layanan logistik berbasis rel guna membangun sistem transportasi yang efisien, andal, dan berkelanjutan.

“Semoga Allah SWT meridhai upaya kita dalam menyediakan transportasi yang aman, nyaman, selamat, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” kata Dudy.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement