Jumat 26 Sep 2025 09:48 WIB

Rupiah Terpangkas ke Rp16.792, BI Pastikan Intervensi di Pasar

BI pastikan intervensi agresif demi menjaga rupiah tetap sesuai fundamentalnya.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Pada Jumat (26/9/2025), kurs rupiah terpangkas 43 poin atau 0,26 persen menjadi Rp16.792 per dolar AS. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pada Jumat (26/9/2025), kurs rupiah terpangkas 43 poin atau 0,26 persen menjadi Rp16.792 per dolar AS. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada Jumat (26/9/2025), kurs rupiah terpangkas 43 poin atau 0,26 persen menjadi Rp16.792 per dolar AS di pasar spot exchange Bloomberg pukul 09.07 WIB.

Sehari sebelumnya, Kamis (25/9/2025), rupiah ditutup melemah 64 poin atau 0,38 persen ke level Rp16.749 per dolar AS. Pelemahan ini terjadi di tengah penantian pasar atas rilis data inflasi AS, ditambah keputusan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak rencana pengampunan pajak (tax amnesty) jilid II.

Baca Juga

Merespons kondisi tersebut, Bank Indonesia (BI) menegaskan akan terus menjaga stabilitas nilai tukar. “Bank Indonesia menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika secara terus-menerus melalui intervensi NDF,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam keterangannya, Jumat (26/9/2025).

BI meyakini langkah intervensi itu dapat menahan pelemahan rupiah agar tetap sesuai dengan nilai fundamental. “Bank Indonesia yakin seluruh upaya yang dilakukan dapat menstabilkan nilai tukar rupiah, sesuai nilai fundamentalnya,” kata Perry.

Selain itu, Perry mengajak pelaku pasar untuk ikut menjaga stabilitas. “Bank Indonesia juga mengajak seluruh pelaku pasar untuk turut bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif, sehingga stabilitas nilai tukar rupiah dapat tercapai dengan baik,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement