Kamis 15 May 2025 09:33 WIB

InJourney Perkuat Perekonomian Daerah melalui Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Waisak memberikan dampak positif signifikan bagi perekonomian daerah.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Peserta menerbangkan lampion saat Festival Lampion Waisak 2025 di Marga Utama kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (12/5/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Peserta menerbangkan lampion saat Festival Lampion Waisak 2025 di Marga Utama kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (12/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melalui anak usahanya, InJourney Destination Management (IDM) sebagai pengelola Candi Borobudur mencatatkan dampak positif Perayaan Waisak 2569 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah dalam mendorong pemberdayaan UMKM. Direktur Utama InJourney Maya Watono perayaan Waisak tidak hanya memperkuat posisi Candi Borobudur sebagai destinasi spiritual global, melainkan juga memberikan dampak positif signifikan bagi perekonomian daerah.

"Ini merupakan inisiasi yang senantiasa ditekankan oleh InJourney, yakni setiap destinasi pariwisata yang ada harus mampu memberikan efek berganda para perekonomian sekitar," ujar Maya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Baca Juga

Direktur InJourney Destination Management (IDM) Febrina Intan mengatakan IDM membangun ekosistem pariwisata yang sehat dan berkesinambungan dengan menghadirkan Pasar Medang saat perayaan Waisak. Febrina menyampaikan Pasar Medang menawarkan kekhasan kuliner oleh UMKM lokal.

"Pasar Medang hadir membawa pengunjung menikmati kearifan lokal melalui beragam kuliner, kebudayaan, dan juga kerajinan tangan UMKM lokal," ucap Febrina.

Febrina menyampaikan dampak ekonomi penyelenggaraan Waisak 2025 terlihat dari tingginya okupansi di sekitar Borobudur. Hal ini terlihat dari homestay sederhana milik warga di Kampung Ngaran II hingga hotel bintang lima seperti Le Temple yang terisi penuh selama perayaan Waisak.

Febrina mengatakan IDM juga melakukan revitalisasi Kampung Seni Borobudur untuk 2.000 pedagang. Febrina menyampaikan Kampung Seni Borobudur juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti museum, pendopo, amphiteather, lapangan olahraga, lahan parkir yang luas, dan zona hijau.

"Selain itu, IDM juga melibatkan tenaga kerja lokal untuk mendukung berbagai hal mulai dari logistik, penyambutan, pelayanan, hingga pengelolaan acara. Pada Waisak tahun ini, IDM melibatkan lebih dari 2.000 tenaga kerja lokal untuk mendukung penyelenggaraan Waisak 2025," kata Febrina.

Ketua Paguyuban Kampung Homestay Borobudur, Muslih menyebut total 152 kamar homestay di kampungnya sudah terisi penuh sebulan sebelum Waisak. Muslih mengatakan sekitar 200 calon tamu yang tidak berhasil mendapatkan kamar diarahkan ke homestay lain di wilayah Kecamatan Borobudur yang memiliki sekitar 400 unit dan 800-1.000 kamar.

"Para pengelola homestay juga sepakat untuk tidak menaikkan tarif yakni tetap Rp 350 ribu (AC) dan Rp 250 ribu (non-AC)," kata Muslih.

Penyedia jasa pariwisata lain pun ketiban mendapatkan berkah dari perayaan Waisak 2025 di Candi Borobudur. Sebanyak 600 unit VW Safari aktif melayani wisatawan yang berkeliling kawasan Borobudur atau meningkat drastis dibandingkan hari biasa.

“Pada hari biasa mungkin seminggu hanya aktif tiga hari, tapi saat Waisak bisa sampai dua minggu, dan setiap hari pasti ada yang jalan,” ucap Koordinator Komunitas VW Safari Fantasy Borobudur, Heru Purwanto.

Perajin lokal pun turut menikmati berkah dari perayaan Waisak. Ketua Paguyuban perajin sandal khas upanat Muhammad Zamzani mengatakan permintaan upanat meningkat saat Waisak dan mampu mendorong perekonomian setempat.

"Untuk memberdayakan masyarakat setempat, berkolaborasi dengan Balai Konservasi Borobudur juga mengadakan program pelatihan untuk pembuatan sandal upanat ke sejumlah perajin," kata Zamzani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement