Ahad 24 Aug 2025 20:17 WIB

Potensi Ratusan Miliar Rupiah, Santan Beku Diekspor ke Berbagai Negara

BKHIT Sumsel fasilitasi ekspor santan beku ke China.

Petugas Bea Cukai mengawasi ekspor santan beku ke China dan Hongkong
Foto: Bea Cukai
Petugas Bea Cukai mengawasi ekspor santan beku ke China dan Hongkong

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bentuknya sekadar cairan putih mirip susu. Tapi dia bukan dari hewan, melainkan ekstrak buah kelapa. Itulah santan. Orang bule menyebutnya coconut milk alias susu kelapa. Kandungan lemaknya membuat makanan dan minuman yang dicampur dengannya menjadi semakin gurih. Karena kelezatan olahan ini, dunia menyukai santan sebagai bumbu dan campuran aneka makanan dan minuman. 

Indonesia dikenal sebagai penghasil kelapa, asal mula santan, dalam jumlah terbesar di dunia. Namun tidak ada data spesifik mengenai jumlah santan yang dihasilkan di Indonesia, hanya data produksi kelapa. Pada tahun 2021, Indonesia memproduksi sekitar 28,5 juta ton kelapa. 

Baca Juga

Semua yang ada di buah kelapa diolah menjadi berbagai bahan bermanfaat. Daging kelapa diolah menjadi santan yang diekspor ke berbagai negara. Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan (Sumsel) pada Agustus 2025 ini memfasilitasi ekspor 50 ton santan beku produksi industri rumah tangga masyarakat provinsi setempat ke China.

Santan adalah cairan berwarna putih susu yang diekstrak dari daging kelapa tua yang diparut dan dicampur dengan air. Santan merupakan bahan makanan yang umum digunakan dalam masakan Asia Tenggara, Oseania, Asia Selatan, dan Afrika Timur, serta dikenal karena rasa dan kepekatan yang kaya karena kandungan lemaknya. 

"Sebelumnya sepanjang Januari hingga Juli 2025, kami memfasilitasi ekspor 212 ton santan beku dengan nilai ekonomi sekitar Rp5,87 miliar, tujuan China dan Hongkong," kata Kepala BKHIT Sumsel Sri Endah Ekandari, di Palembang, Ahad.

Dia menjelaskan, untuk memfasilitasi ekspor itu petugas BKHIT Sumsel melakukan tindakan karantina terhadap komoditas santan beku, seperti memeriksa kondisi fisik kemasan, memastikan produk telah melalui proses pengolahan yang higienis dan aman konsumsi, serta memverifikasi dokumennya.

Pemeriksaan dilakukan di gudang penyimpanan di Palembang sebelum komoditas diberangkatkan menuju pelabuhan untuk memastikan santan beku memenuhi persyaratan sesuai ketentuan negara tujuan.

Selain itu, pengawasan juga dilakukan untuk menjamin bahwa santan beku tidak tercemar dan sesuai dengan standar mutu yang dipersyaratkan oleh negara tujuan.

Setelah dinyatakan memenuhi persyaratan karantina, santan beku tersebut dinyatakan sehat dan aman untuk dilalulintaskan menuju China.

"Komoditas tersebut termasuk media pembawa, sesuai dengan Peraturan Badan Karantina Indonesia Nomor 5 Tahun 2025, santan beku wajib menjalani serangkaian pemeriksaan karantina yang ketat," ujarnya.

Menurut dia, sertifikasi karantina menjadi jaminan mutu bagi komoditas ekspor asal provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.

“Kami memastikan setiap komoditas ekspor dari Sumsel, termasuk santan beku, dalam kondisi sehat, aman, dan layak dikonsumsi. Hal ini penting agar produk daerah ini dapat terus diterima dan bersaing di pasar global,” jelas Sri Endah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement