REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Bank Mandiri Region Jawa Barat optimistis kinerja kredit untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa tumbuh double digit pada 2026. Hal itu seiring pertumbuhan kredit yang cukup solid sepanjang 2025, serta masih besarnya potensi pembiayaan UMKM ke depan.
“Walaupun katanya kondisinya masih belum pasti, seperti pelemahan daya beli, tetapi tahun ini kita sudah menentukan bahwa tahun depan pembiayaan untuk UMKM kita naikkan menjadi 10 persen,” ujar Regional CEO Bank Mandiri Region VI/Jawa 1, Nila Mayta Dwi Rihandjani, dalam acara Media Gathering 2025 di Bandung, Jawa Barat, Senin (8/12/2025).
Nila menuturkan pihaknya memiliki data sejumlah ekosistem UMKM yang dinilai potensial untuk memanfaatkan pendanaan atau kredit. Ia mencontohkan tingginya aktivitas distributor PT Pupuk Kujang, anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia.
“Kita pasti punya daftar ekosistem-ekosistem yang kita tahu punya potensi besar. Distributor Pupuk Kujang itu masih besar sekali yang bisa kita garap untuk pembiayaan sektor UMKM-nya. Lalu distributor makanan-minuman, sangat mungkin kita beri pembiayaan kepada warung-warung di sekitar itu. Dari situ kita tahu mana warung yang bagus dan mana yang tidak,” terangnya.
“Jadi, insya Allah yakin naik ke 10 persen,” katanya.
Menurut data Bank Mandiri Region Jawa Barat, pertumbuhan kredit UMKM menunjukkan tren positif di tiap kuartal dalam setahun terakhir. Pada kuartal III 2025, kredit tumbuh sebesar 7,95 persen. Angka tersebut naik dibandingkan kuartal II 2025 sebesar 7,78 persen dan kuartal I 2025 sebesar 7,44 persen.
Pertumbuhan kredit UMKM pada kuartal III 2025 juga lebih tinggi secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama pada 2024 sebesar 7,09 persen, serta lebih tinggi dari angka pada akhir Desember 2024 sebesar 7,32 persen.