REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Di tengah keberhasilan pemerintah mencetak rekor penyerapan beras petani dan mencapai stok cadangan beras sebesar 3,7 juta ton, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). Menurutnya, capaian ini tidak terlepas dari kontribusi nyata TNI dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“TNI terbukti menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan ketahanan pangan. Dengan dukungan mereka, kita berada di jalur yang tepat menuju swasembada,” kata Mentan Amran.
Mentan menyoroti peran aktif TNI, khususnya para Bintara Pembina Desa (Babinsa), dalam membantu percepatan penyerapan gabah petani oleh Perum Bulog. Berdasarkan data per Mei 2025, Bulog berhasil menyerap lebih dari 2 juta ton beras dalam waktu singkat. Capaian ini menjadi rekor tertinggi dalam sejarah penyerapan nasional. Penyerapan dilakukan dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram untuk gabah kering.
Babinsa terlibat langsung dalam pemetaan potensi panen, distribusi pupuk dan benih, hingga pendampingan petani di lapangan. Selain itu, TNI berperan penting dalam percepatan program pompanisasi, dengan mendistribusikan dan memasang puluhan ribu dari total 80.000 pompa air yang diadakan pemerintah untuk mengatasi dampak el nino pada 2024.
Hasilnya, stok cadangan beras pemerintah per 13 Mei 2025 mencapai 3,7 juta ton. Angka ini merupakan tertinggi dalam 57 tahun terakhir.
Mentan menekankan peran TNI lebih difokuskan pada penguatan produksi padi. Bersama pemerintah daerah, penyuluh dan kelompok tani kolaborasi ini menciptakan sinergi yang memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kita saksikan sendiri, Bulog menyerap lebih dari 2 juta ton beras dalam waktu singkat. Stok nasional kini mencapai 3,7 juta ton. Ini bukan sekadar angka, tapi bukti bahwa pangan adalah urusan strategis negara,” ujar Mentan.
Sebelumnya, dalam sidang kabinet paripurna, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya keterlibatan TNI dan Polri dalam urusan pangan. Presiden menyatakan bahwa pangan adalah sumber kekuatan negara, dan keamanan pangan berkaitan langsung dengan keamanan nasional.
“Kita berhasil datangkan puluhan ribu pompa. Tapi siapa yang pasang? Ya, kita minta bantuan TNI dan Polri. Karena pangan bukan semata urusan pertanian, tapi urusan seluruh bangsa,” kata Presiden Prabowo.
Saat ini selain TNI, Polri juga memainkan peran strategis dalam peningkatan produksi jagung melalui pengoptimalan lahan tidur, termasuk di sekitar wilayah perkebunan.