REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menilai sejumlah kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mulai memberi dampak positif bagi sektor pertanian nasional. Ia menyebut gaya kepemimpinan Amran yang tegas dan bersih menjadi inspirasi tidak hanya bagi petani, tetapi juga para santri.
Toto menyampaikan pandangan itu kepada pers di Jakarta, Jumat (14/11/2025). Ia mengatakan dukungan Presiden Prabowo Subianto terhadap berbagai langkah Amran membuat dunia pertanian “naik kelas” dan terasa lebih bergairah.
Menurut Toto, apresiasi kepada Amran datang dari beragam kelompok masyarakat. Di kalangan santri, Amran bahkan dipandang sebagai figur yang tegas melawan praktik korupsi, terutama di lingkup Kementerian Pertanian.
“Dalam berbagai survei, publik merindukan figur yang berani melawan korupsi. Sikap seperti ini memang tidak mudah karena mengundang risiko dan musuh. Namun Pak Amran tetap memilih jalan itu,” ujar Toto.
Ketua Umum Alumni Pondok Pesantren YLPI Tegalega Sukabumi itu menilai keberanian Amran bisa muncul dari dua faktor. Pertama, keyakinan spiritual yang membuatnya mantap melawan penyimpangan. Kedua, posisi ekonomi pribadi Amran yang dianggap sudah “selesai”, sehingga tidak memiliki kepentingan untuk memperkaya diri melalui jabatan.
Toto menambahkan, pengalaman Amran yang pernah hidup dalam kondisi ekonomi sulit turut membentuk perspektifnya sebagai pejabat publik. Menurut dia, hal itu membuat Amran tidak ingin mengambil kebijakan atau tindakan yang menyusahkan rakyat.
“Justru karena pernah hidup susah, ketika mendapat jabatan, ia memilih menekan praktik korupsi yang merugikan masyarakat,” kata Toto.
Di ruang publik, citra tersebut membuat Amran mendapatkan julukan “Mr Clean” dari sebagian warganet. Istilah itu pernah dilekatkan kepada Menteri Keuangan Mar’i Muhammad pada era sebelumnya.
Toto menyebut ada dua alasan mengapa santri memberikan apresiasi tinggi terhadap Amran. Pertama, aspek ketegasan, keberanian, dan integritasnya. Kedua, komitmennya terhadap sektor pertanian, yang dalam tradisi pesantren dianggap bagian dari imarotul ard atau upaya memakmurkan bumi, sebagaimana pesan dalam Alquran.
Ia menuturkan, bertani juga dipandang sebagai bentuk ibadah sosial (muamalah), yang memiliki posisi penting dalam ajaran Islam. “Dalam pandangan para santri, salah satu cara memakmurkan masjid adalah dengan memakmurkan bumi melalui pertanian,” ujarnya.
Dengan berbagai persepsi tersebut, Toto menilai kehadiran Amran memberi harapan baru bagi kelompok santri maupun petani yang mendambakan pejabat publik berintegritas dan berpihak pada rakyat.