REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan, banjir di Sumatera berdampak pada kerusakan lahan pertanian sekitar 28–30 ribu hektare. Menurutnya, jumlah tersebut tergolong kecil dibandingkan luas lahan pertanian nasional yang mendekati 11 juta hektare.
Perhitungan tersebut menjadi dasar keyakinan Amran bahwa kapasitas produksi tetap terjaga. Ia menilai persentase itu tidak mengubah keseimbangan pasokan nasional maupun target swasembada.
“28 ribu, katakanlah 30 ribu hektare. Itu enggak berdampak. Kenapa? Sawah kita 11 juta hektare. Jadi 30 ribu dibagi 11 juta hektare, berapa persen tuh? Nol komaan persen,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Amran menegaskan wilayah Sumatera masih berada pada posisi aman terkait produksi. Aceh tercatat surplus 870 ribu ton, disusul Sumatera Barat dan Sumatera Utara yang juga tidak mengalami gangguan signifikan. Pemerintah menilai surplus di wilayah tersebut memperkuat ketahanan stok.
Kementan mencatat sekitar 300 hektare lahan masuk kategori puso. Sebagian besar lahan terdampak masih bisa dipanen sesuai jadwal. Pemulihan pada lahan puso dilakukan melalui tanam ulang yang memungkinkan dilaksanakan segera karena kondisi musim hujan mendukung aktivitas olah tanah.
Upaya percepatan pemulihan mendapat perhatian langsung dari pimpinan kementerian. Amran memerintahkan jajaran eselon I mengirim benih gratis bagi petani terdampak dan menurunkan tim teknis ke lapangan mulai hari itu.
“Langsung turun. Saya minta turun mulai hari ini, bekerja, list mana kami beri bantuan benih,” ujarnya.
Penghitungan bantuan dibulatkan berdasarkan estimasi kebutuhan 30 ribu hektare. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada desa terdampak yang tertinggal dalam distribusi benih, termasuk kemungkinan penambahan jika ada data baru dari daerah.
“Berapa kebutuhan? 28 ribu. Saya tambah 30 ribu, mana tahu ada lagi. Jadi bulat 30 ribu,” kata Amran.
Kementan memastikan fasilitas penyimpanan beras di daerah banjir tetap aman. Gudang-gudang tidak terdampak sehingga cadangan pasokan nasional tidak mengalami gangguan distribusi.