Ahad 11 Jun 2023 17:46 WIB

Kementan Gelar Forum Temu Profesi Duta Petani Milenial-Duta Petani Andalan

DPM dan DPA diharapkan menjadi bagian regenerasi petani atasi ancaman krisis pangan.

Rep: Febrian Fachri / Red: Gita Amanda
Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) turut meramaikan Penas Petani di Padang.
Foto: Kementan
Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) turut meramaikan Penas Petani di Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) melalui Pusat Pendidikan Pertanian bersama Badan Pengurus Harian Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan menyelenggarakan Temu Profesi DPM/DPA di Aula Bagindo Aziz Chan, Kota Padang, Sumatra Barat, Sabtu (10/6/2023).

Temu Profesi DPM/DPA ini merupakan bagian dari Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI di Padang.

Baca Juga

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap DPM dan DPA dapat menjadi bagian dari regenerasi petani dan mampu untuk mengantisipasi perubahan iklim dan krisis pangan global.

"Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan adalah masa depan pertanian bangsa ini. Oleh sebab itu, lewat kegiatan ini kita berharap ada usulan untuk memajukan lagi sektor pertanian. Khususnya mengantisipasi perubahan iklim dan krisis pangan global," ujar Syahrul.

Mentan Syahrul melanjutkan, dunia akan dihadapkan pada ancaman krisis pangan global, di mana 30 persen produktivitas pertanian diprediksi akan terus menurun.

"Oleh karena itu, harus ada gagasan-gagasan, terobosan-terobosan seperti setiap kabupaten harus dapat menjadi lumbung pangan dan lebih mendorong penggunaan pupuk organik," kata Syahrul.

Ia juga mengimbau petani memanfaatkan fasilitas permodalan seperti KUR. "Satu hal lainnya adalah pemanfaatan KUR (Kredit Usaha Rakyat) sektor pertanian untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis pertanian," ujar Mentan Syahrul.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi. “Masa depan pembangunan pertanian ada di tangan kalian, sepuluh tahun ke depan kalianlah yang mengambil bagian dari proses regenerasi petani. Untuk itu, kalian harus bersiap untuk menerima tongkat estafet,” ujar dia.

"Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan kita harapkan bisa menularkan inspirasi tentang pengelolaan pertanian di masa depan. Dan temu profesi ini adalah ajang tepat untuk sharing bagaimana menjadi petani dan pebisnis yang tangguh," kata Dedi.

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengatakan, acara Temu Profesi DPM/DPA berlangsung dua hari. "Acara Temu Profesi akan berlangsung selama dua hari, hingga Minggu (11/6/2023). Kita pun menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten," ujarnya.

Pada hari pertama, narasumber antara lain Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, Bupati Maros Chaidir Syam.

Pada hari kedua, narasumber yang dihadirkan adalah Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan Rektor IPB University Arif Satria. "Selain itu, narasumber lainnya pada hari kedua antara lain BUMD Pelalawan PD Tuah Sekato, dan perwakilan Bayer Indonesia," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement