REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Pertanian RI, khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya menumbuhkembangkan generasi milenial, untuk menggeluti sektor pertanian sebagai entitas bisnis dan sumber penghidupan masa saat ini maupun di masa depan.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, mendorong untuk seluruh generasi milenial membangun pertanian modern yang sesuai dengan tuntutan zaman.
“Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin,” katanya.
Seruan senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi penggebuk tenaga muda di sekitarnya," katanya.
Tujuannya, kata Dedi Nursyamsi, untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern.
Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) merupakan program Kerjasama antara Kementan dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) yang bertujuan untuk regenerasi pada sektor pertanian.
Upaya tersebut antara lain melalui Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang menjadi salah satu program Kementan, untuk mendorong generasi milenial terlibat pada sektor pertanian dan memajukan subsektor ekonomi tersebut.
Selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dalam hal ini Polbangtan Malang dalam upaya mendukung regenerasi pertanian, melalui Program YESS melaksanakan workshop untuk pembimbing dan mentor.
Target kegiatan, untuk mendukung Program PWMP yang dilaksanakan selama tiga hari, 5 - 7 Juni 2023 di Hotel Grand Dafam Signature, Surabaya. Kegiatan workshop dihadiri Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana; Wakil Direktur Novita Dewi K; Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri dan 30 dosen Polbangtan Malang, serta mengundang enam tim mentor dari pelaku usaha pertanian yang terdiri atas Kayana Farm (komoditas melon), Sukma Jaya Farm (kambing perah), CV Bimantara 89 (ayam joper), Jamur Sejati (jamur) dan D-Moro Farm (cabai).
Kegiatan dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana yang menekankan tentang Program PWMP dapat membantu pembangunan sektor pertanian, khususnya oleh pemuda dan pemudi di pedesaan sebagai petani milenial yang berwirausaha atau memiliki keterampilan yang cakap.
“Sasaran kita adalah para pemuda dengan rentang umur 17 - 39 tahun, yang diharapkan ke depan setelah 20 tahun akan dapat memberikan dampak bagi pertanian untuk segera mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," kata Uud, sapaan akrab Setya BU.
Menurutnya, PWMP bertujuan meningkatkan keterlibatan pemuda dalam bisnis pertanian dan mendorong inovasi di bidang tersebut melibatkan berbagai inisiatif, termasuk penyediaan pelatihan dan pendampingan bagi para wirausaha muda pertanian.
"Pelatihan ini mencakup aspek-aspek penting seperti manajemen usaha, teknik pertanian modern, pemasaran produk pertanian, serta pengelolaan keuangan," kata Uud.
Dia menambahkan, melalui workshop bersama mentor dan pembimbing, diharapkan memberikan pemahaman tentang PWMP serta mewujudkan kesamaan tujuan, visi, dan misi dalam dalam pelaksanaan PMWP.
Diharapkan, kata Uud, setelah mengikuti workshop, para pembimbing akan menjadi mitra yang kuat bagi para peserta program. Mereka akan mampu memberikan panduan berharga, membantu mengembangkan rencana bisnis yang solid, serta memberikan nasihat dan dukungan untuk sukses berwirausaha di sektor pertanian.