Kamis 08 Jun 2023 08:18 WIB

Bank Sentral Kanada Naikkan Suku Bunga, Tertinggi dalam 22 Tahun Terakhir

Suku bunga Bank of Canada menjadi yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

Bank of Canada. Bank Sentral Kanada menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen.
Foto: Reuters
Bank of Canada. Bank Sentral Kanada menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Bank sentral Kanada (BoC) pada Rabu (7/6/2023) melanjutkan pengetatan kebijakan moneternya dan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen. Angka itu menjadi yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

Dewan gubernur bank memutuskan untuk menaikkan suku bunga kebijakan lagi, mencerminkan pandangannya bahwa kebijakan moneter tidak cukup ketat untuk mengembalikan penawaran dan permintaan ke keseimbangan serta mengembalikan inflasi secara berkelanjutan ke target 2 persen. Hal itu diungkapkan bank sentral dalam siaran persnya.

Baca Juga

Bank melakukan delapan kenaikan suku bunga berturut-turut sejak Maret 2022, menambahkan total 425 basis poin untuk mengatasi inflasi. Namun, BoC mempertahankan suku bunga kebijakan di 4,5 persen pada Maret dan April tahun ini.

Menurut bank, inflasi indeks harga konsumen (IHK) naik pada April menjadi 4,4 persen, kenaikan pertama dalam 10 bulan, dengan harga untuk berbagai barang dan jasa datang lebih tinggi dari yang diharapkan. Inflasi harga barang meningkat, meskipun biaya energi lebih rendah. Inflasi harga jasa-jasa tetap tinggi, mencerminkan permintaan yang kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat.

Bank terus memperkirakan inflasi IHK akan berkurang menjadi sekitar 3 persen di musim panas, karena harga energi yang lebih rendah masuk dan kenaikan harga yang besar tahun lalu keluar dari data tahunan.

Namun, dengan ukuran inflasi inti tiga bulan berjalan dalam kisaran dari 3,5 persen menjadi 4,0 persen selama beberapa bulan dan kelebihan permintaan bertahan, kekhawatiran telah meningkat bahwa inflasi IHK dapat tertahan secara material di atas target 2,0 persen, kata bank tersebut.

Dewan gubernur bank secara khusus akan mengevaluasi apakah evolusi kelebihan permintaan, ekspektasi inflasi, pertumbuhan upah dan perilaku penetapan harga perusahaan konsisten dengan pencapaian target inflasi sebelum mengumumkan target suku bunga bulan depan. Bank menambahkan pihaknya juga melanjutkan kebijakan pengetatan kuantitatif untuk melengkapi sikap pembatasan kebijakan moneter dan normalisasi neraca.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement