Senin 05 Jun 2023 06:40 WIB

Reksa Dana Ini Bisa Jadi Pilihan Investor Saat Siklus Kenaikan Suku Bunga Berakhir

Reksa dana pendapatan tetap menarik saat siklus kenaikan suku bunga berakhir.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Investasi reksadana (ilustrasi). Reksa dana pendapatan tetap menarik saat siklus kenaikan suku bunga berakhir.
Foto: Republika/Edwin DP
Investasi reksadana (ilustrasi). Reksa dana pendapatan tetap menarik saat siklus kenaikan suku bunga berakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah instrumen investasi disebut cukup menarik saat siklus kenaikan suku bunga berakhir, salah satunya reksa dana pendapatan tetap. Hal ini seiring dengan peluang positif pasar obligasi pada tahun ini.

"Optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi domestik masih tetap terjaga," kata Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Dimas Ardhinugraha, Ahad (4/6/2023). 

Baca Juga

Arus dana asing sebesar Rp 76 triliun masih terus mengalir ke pasar modal Indonesia dalam empat bulan pertama tahun ini. Sekitar 76 persen di antaranya atau Rp 58 triliun dari aliran dana tersebut masuk ke pasar obligasi pemerintah Indonesia. 

Dimas melihat sentimen semakin positif memasuki paruh kedua 2023. Hal ini didorong oleh inflasi domestik yang terkendali dan kondisi makroekonomi domestik yang stabil.

Pasar obligasi memiliki hubungan erat dengan prospek makroekonomi negara seperti inflasi, kebijakan suku bunga, stabilitas nilai tukar, dan arus dana asing. Menariknya pasar obligasi Indonesia saat ini berada pada sweet spot di mana faktor-faktor tersebut pada kondisi yang suportif. 

"Inflasi domestik terus melandai, suku bunga sudah di level stabil, nilai tukar Rupiah yang kuat, dan terdapat arus dana asing yang masuk ke pasar obligasi," kata Dimas.

Potensi katalis selanjutnya bagi pasar obligasi adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga dari Bank Indonesia. Langkah logis selanjutnya bagi bank sentral setelah mencapai puncak siklus kenaikan suku bunga adalah untuk melakukan pemangkasan suku bunga. 

Dengan kondisi inflasi terjaga dan nilai tukar rupiah yang stabil, maka terdapat ruang bagi Bank Indonesia untuk dapat melakukan pemangkasan suku bunga yang dapat menjadi katalis tambahan bagi pasar obligasi. Investor yang ingin memanfaatkan peluang dari pasar obligasi dapat memanfaatkan reksa dana pendapatan tetap berdenominasi rupiah ataupun dolar AS. 

Sebagai gambaran, pada periode Januari-April 2023, reksa dana pendapatan tetap berdenominasi rupiah Manulife Obligasi Unggulan (MOU) Kelas A memberikan imbal hasil sebesar 2,16 persen. Kinerja tersebut melampaui tolok ukurnya yang sebesar 1,21 persen. 

Pada periode yang sama, reksa dana pendapatan tetap berdenominasi dolar AS, reksa dana Manulife USD Fixed Income (MANUFIX) Kelas A memberikan imbal hasil sebesar 1,32 persen. Kinerja ini melampaui tolok ukurnya yang sebesar 0,72 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement