Jumat 13 Jan 2023 11:27 WIB

Bank Mandiri Salurkan KUR Rp 40 Triliun Sepanjang 2022

KUR didominasi sektor produksi sebanyak 59,73 persen atau Rp 23,89 triliun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja memasarkan produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) jahe maher binaan Kelurahan Jatirangga melalui e-commerce di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/1/2023). Presiden RI Joko Widodo meminta jajarannya untuk memperbanyak dan memperluas program Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster ke berbagai sektor agar meningkatkan penjualan dan model bisnis UMKM.
Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Pekerja memasarkan produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) jahe maher binaan Kelurahan Jatirangga melalui e-commerce di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/1/2023). Presiden RI Joko Widodo meminta jajarannya untuk memperbanyak dan memperluas program Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster ke berbagai sektor agar meningkatkan penjualan dan model bisnis UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Tbk telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 40 triliun sampai akhir Desember 2022. Kredit itu diberikan ke 351 ribu pelaku usaha.

Jika dirincikan, penyaluran KUR perseroan didominasi sepanjang tahun lalu didominasi oleh sektor produksi sebanyak 59,73 persen atau sebesar Rp 23,89 triliun.

Baca Juga

“Setiap tahun, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri selalu mencapai target yang ditentukan pemerintah di seluruh jenis KUR,” ujar SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K Triprakoso dalam keterangan resmi, Jumat (13/1/2023).

Ia menambahkan, penyaluran KUR merupakan wujud aspirasi pemerintah dan Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Penyaluran KUR, lanjutnya, Sekaligus menjadi sarana bagi perbankan meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada pelaku usaha di sektor produktif. Tren peningkatan penyaluran KUR Bank Mandiri sektor produktif turut menanjak naik, selaras dengan mandat yang diberikan pemerintah.

Salah satunya sektor pertanian yang sepanjang 2022 telah berhasil menyumbang 29,53 persen dari total KUR Bank Mandiri atau senilai Rp 11,81 triliun. Disusul sektor Jasa Produksi yang mencapai Rp 8,03 triliun pada 2022 atau sekitar 20,07 persen dari total penyaluran KUR Bank Mandiri tahun 2022.

“Fokus utama penyaluran KUR Bank Mandiri adalah sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah. Mulai dari Pertanian, Perikanan, Industri Pengolahan maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh bisnis, kordinasi yang kuat di seluruh jaringan serta kerjasama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce,” tutur dia.

Josephus mengatakan, berkat konsistensi itu, pada 2023 Bank Mandiri pun mendapat mandat mengalokasikan KUR senilai Rp 48 triliun, meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, penyaluran KUR tahun ini akan difokuskan bagi sektor produktif dan pengembangan di KUR Klaster.

Di antaranya dengan mendorong penyaluran pada sektor yang masih punya ruang besar seperti pertanian, jasa produksi, minyak dan gas, serta sektor perdagangan ritel.

“Kami optimis dapat memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah selaras dengan komitmen Bank Mandiri dalam mendorong ekonomi kerakyatan dan menjadi Urban Lokomotif perekonomian di Indonesia lewat pengembangan UMKM berdaya saing tinggi," katanya.

Tidak hanya melalui pembiayaan, dalam mendorong UMKM di Tanah Air, Bank Mandiri telah melakukan inisiatif pengembangan Rumah BUMN (RB) sebagai wadah pelatihan dan pembinaan yang menjadi bagian program tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL). Melalui RB, Bank Mandiri memberikan pelatihan serta pembinaan bagi pelaku usaha.

Salah satunya memanfaatkan ekosistem digital seperti e-commerce dan sosial media guna memperluas pasar UMKM dalam negeri. Hasilnya, sejak dijalankan pada 2017 lalu, perusahaan telah mendirikan 23 Rumah BUMN (RB) tersebar di seluruh Indonesia.

Dari jumlah itu, total UMKM yang tergabung dalam RB Bank Mandiri sudah mencapai 13.969 UMKM lebih. Sementara, jumlah tenaga kerjanya menembus 50 ribu lebih.

“Secara sektoral, bisnis UMKM terus menunjukan pertumbuhan. Kami optimis tren ini akan berlanjut, seiring meningkatnya daya beli masyarakat serta dukungan pemerintah dan regulator dalam menopang pertumbuhan UMKM,” jelas Josephus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement