REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI, Rudiyanto, mengatakan proses holding BUMN jasa survei ini sudah selesai dan tinggal menunggu peresmian. Hal ini disampaikan Rudiyanto saat rapat kerja (raker) holding jasa survei yang terdiri atas BKI, PT Sucofindo (Persero), dan PT Surveyor Indonesia (Persero) di Yogyakarta, Jumat (15/10).
Kata Rudiyanto, rapat kerja bertajuk "Improve Collaboration and Operationalize Synergies" tersebut untuk menetapkan rencana kerja bersama 2022, harmonisasi strategi dan kegiatan operasional holding jasa survei. "Pada agenda hari ini, kita berkolaborasi untuk menyelaraskan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2022," ujar Rudiyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Rudiyanto menyebut keberhasilan holding jasa survei dalam mencapai target holding ini akan dicatat sebagai entitas yang memberikan kontribusi bagi negara. Rudiyanto menargetkan pendapatan holding jasa survei pada 2022 secara konsolidasi naik sebesar 15 persen dan proyeksi sampai 2024 secara konsolidasi lebih tinggi dengan keberadaan holding jasa survei.
Rudiyanto mengatakan Kementerian BUMN mendorong peningkatan kapabilitas dan daya saing BUMN dengan pembentukan holding.
"Harapannya dapat mencapai visi menjadi top 5 leader di Asia Pasifik dengan mengoptimalkan layanan Testing, Inspection and Certification, Consultation, Classification dan Statutoria di seluruh Indonesia, regional, dan global," kata Rudiyanto.
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) M Haris Witjaksono menyatakan pembentukan holding jasa survei akan meningkatkan peluang bisnis dan efisiensi melalui sinergi, kolaborasi, dan integrasi.
Haris menilai akan ada penyesuaian struktur organisasi baru dengan menggunakan pendekatan strategi penguatan portofolio bisnis dalam holding jasa survei.
"Saya yakin kami bisa menjalankan mandat holding dari Kementerian BUMN untuk mecapai Top 5 di pasar regional," ucap Haris.
Direktur Utama PT Sucofindo (Persero) Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan pendirian holding jasa survei akan memperbesar skala bisnis. Bagi Wigrantoro, pembentukan holding tak sekadar pembagian kue bisnis antarperusahaan, melainkan upaya bersama dalam memaksimalkan potensi ke depan.
"Kita harus jeli melihat peluang, tentunya peluang jasa yang belum dikerjakan sampai saat ini. Dengan keberadaan holding, kita dapat menggunakan sumber daya dan kompetensi bersama, sehingga peluang itu kita bisa raih," ungkap Wigrantoro.