REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (1/2). Melihat harganya yang relatif murah, saham emiten berkode BANK ini pun diperkirakan akan menjadi incaran para investor ritel.
"Untuk harga IPO di angka Rp 103 masih tergolong murah dan akan diminati oleh investor ritel," kata Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan kepada Republika.co.id, Senin (1/2).
Menurut Trioksa, prospek saham BANK ke depannya masih memiliki potensi yang besar seiring dengan pasar syariah di Indonesia yang terbuka lebar. Di sisi lain, pengembangan digital yang menjadi fokus perusahaan juga akan menjadi salah satu daya tarik.
Pada perdagangan pertamaya, Senin (1/2), saham BANK langsung melesat naik dan menyentuh batas atas auto reject (ARA). BANK dibuka menguat 34,95 persen ke level Rp139 per lembar saham. Aktivitas perdagangannya pun langsung terhenti untuk sesi pertama karena telah menyentuh batas ARA.
Sebelumnya, BANK telah menawarkan 5 miliar lembar saham atau setara 37,9 persen dari jumlah modal yang disetorkan setelah Penawaran Umum Perdana Saham (IPO). Ditawarkan dengan harga Rp103 per lembar saham, total nilai emisi BANK seluruhnya mencapai Rp515 miliar.
Berdasarkan prospektus perusahaan, seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum, setelah dikurangi biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk Modal Kerja Perseroan. Dengan Pencatatan Perdana Saham, peluang untuk ekspansi bisnis dinilai akan lebih besar.