Sabtu 29 Feb 2020 19:34 WIB

Corona Bikin Pariwisata Anjlok, Pemerintah Guyur Insentif

Pemerintah menganggarkan Rp 500 miliar untuk insentif tiket pesawat.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Wabah corona berdampak pada sektor pariwisata Indonesia. Foto sejumlah penumpang maskapai China Eastern tujuan Shanghai China menunggu di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, (ilustrasi).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Wabah corona berdampak pada sektor pariwisata Indonesia. Foto sejumlah penumpang maskapai China Eastern tujuan Shanghai China menunggu di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merebaknya virus corona berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah pariwisata. Untuk bisa menyelamatkan kondisi terpuruknya pariwisata, pemerintah menganggarkan Rp 500 miliar untuk insentif tiket pesawat.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan Rp 500 miliar ini diserahkan kepada maskapai penerbangan agar dampaknya bisa memberikan diskon, bahkan hingga 50 persen untuk tujuan wisata.

Baca Juga

"Pemerintah menyediakan dana cash Rp 500 miliar yang kemudian diberikan diskon kurang lebih dari Jakarta 30 persen ke seluruh penerbangan dari Jakarta ke 10 destinasi wisata" ujar Budi di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (29/2).

Tak hanya pemerintah yang urunan untuk menstimulasi wilayah wisata. Pertamina, Angkasa Pura dan AirNav juga musti patungan agar bisa menciptakan harga tiket yang murah.

Rinciannya, 15 persen dari PT Pertamina (Persero) untuk insentif avtur dan 5 persen dari Angkasa Pura I dan II serta Airnav. Dari total patungan tersebut maskapai mendapatkan subsidi 20 persen dari pengurangan tiket pesawat.

Diskon tiket pesawat berlaku untuk 10 destinasi wisata prioritas, yaitu Batam, Denpasar, Labuan Bajo, Yogyakarta, Lombok, Malang, Manado, Sisingamangaraja Silangit-Danau Toba, Tanjung Pandang, dan Tanjung Pinang.

"Diskon untuk 25 persen seat ke 10 destinasi wisata selama tiga bulan dari 1 Maret ke 30 Mei," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement