Senin 15 Jan 2018 16:50 WIB

Bulog Kucurkan Rp 15 Triliun untuk Impor Beras

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Djarot Kusumayakti
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Djarot Kusumayakti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Logistik (Bulog) menyiapkan anggaran sebesar Rp 15 triliun untuk impor beras. Langkah ini dilakukan oleh Bulog untuk memastikan kebutuhan beras dalam negeri aman.

Kepala Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan pihaknya akan memulai untuk mengakses website beberapa negara terdekat yang memungkinkan untuk memasok kebutuhan beras dalam negeri. Setidaknya ada tiga negara yang akan ia hubungi untuk bisa melakukan impor ke Indonesia.

"Kita siapkan Rp 15 triliun untuk kebutuhan 500 ribu ton. Negaranya, Thailand, Vietnam, Pakistan. Saya hanya coba website ke arah mereka," ujar Djarot di Kantor Kementerian Perekonomian, Senin (15/1).

Djarot menjelaskan setelah proses administrasi dilakukan umumnya proses pengeluaran barang hingga sampai membutuhkan waktu 20 hari. Meski belum mendapatkan kepastian negara mana yang akan mengimpor beras, Djarot mengatakan pihaknya akan mengebut proses tersebut.

"Umumnya sih prosesnya 20 hari, tapi nanti kita lakukan strategi agar bisa cepat ya," ujar Djarot.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan impor beras yang sebelumnya ditugaskan oleh Menteri Perdagangan kepada Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dialihkan kepada Bulog.

"Bulog diminta segera, kita membuka mandat hanya kepada Bulog untuk melakukan itu. Dengan catatan 500 ribu ton. Jadi nggak sekaligus datang, ini bertahap. Paling lambat ya pertengahan Februari. Tapi kalau harga nggak turun, kita teruskan sampai akhir Februari," ujar Darmin.

Namun, selain mendapatkan penugasan untuk melakukan Impor, Darmin mengatakan Bulog juga harus tetap melakukan operasi pasar. Bulog juga diminta tetap mengintensifkan operasi pasar dan pelaksanaan rastra.

"Sebagai informasi stok di Bulog 875 ribu ton. Jadi, pemerintah menugaskan Bulog untuk mengintensifkan dan meneruskan operasi pasar dan melaksanakan rastra dan meningkatkan jumlah dan jangkauannya. Sehingga, harga beras bisa didorong kembali ke arah harga yang ditetapkan dalam HET kita," ujar Darmin.

Baca juga: Penugasan Impor Beras Dialihkan ke Bulog

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement