Kamis 31 Jul 2025 20:25 WIB

MWX dan IDRX Permudah UMKM Akses Teknologi AI

Pembayaran AI dapat menggunakan rupiah melalui QRIS.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
UMKM (ilustrasi).
Foto: DeepL
UMKM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin mudah diakses pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Melalui kerja sama antara marketplace AI terdesentralisasi MWX dan penyedia stablecoin berbasis Rupiah, IDRX, pelaku usaha kini dapat menggunakan layanan AI tanpa perlu membayar dalam mata uang asing.

Dengan kemitraan ini, UMKM bisa langsung mengakses berbagai alat bantu AI dan membayarnya melalui metode yang akrab digunakan sehari-hari seperti QRIS, e-wallet, atau transfer bank. Hambatan seperti pembayaran dalam dolar atau platform luar negeri yang rumit kini bisa dihindari.

Melalui platform MWX, pengguna dapat memanfaatkan beragam solusi AI yang siap pakai, mulai dari asisten pemasaran (SMEwhiz), analisis dokumen hukum (LegalWhiz), pembuat konten (CreateWhiz), pengelolaan pelanggan (CRMWhiz), hingga pencatatan keuangan (FinanceWhiz). Semua fitur ini dapat digunakan dalam hitungan menit, tanpa perlu latar belakang teknis.

Kami menghilangkan kerumitan itu dan membuka jalan bagi UMKM Indonesia untuk mengadopsi AI secara mudah. Dengan satu klik, mereka bisa meningkatkan produktivitas, mempercepat penjualan, dan membuat keputusan bisnis berbasis data, semuanya dibayar dalam rupiah,” kata Yose Rizal, Founder MWX, Kamis (31/7/2025).

IDRX, sebagai mitra dalam sistem transaksi, menyediakan infrastruktur stablecoin yang menjembatani Rupiah dengan ekosistem digital global. Hal ini memungkinkan pembayaran tetap stabil dan sesuai nilai tukar.

Misi kami adalah menjembatani rupiah dengan ekonomi digital global tanpa mengorbankan stabilitas nilai. Bermitra dengan MWX memungkinkan kami menyalurkan manfaat itu langsung kepada para tulang punggung perekonomian, yakni UMKM,” ujar Nathanael Christian, Co-founder dan CEO IDRX.

Untuk mendorong adopsi lebih luas, kerja sama ini menargetkan menjangkau 100 ribu UMKM dalam 12 bulan pertama. Mereka juga menyiapkan serangkaian program edukasi bertema “AI untuk UMKM” serta insentif uji coba layanan gratis bagi pelaku usaha yang telah diverifikasi.

Kolaborasi ini diyakini menjadi langkah penting dalam mempercepat transformasi digital UMKM Indonesia sekaligus meningkatkan daya saing usaha kecil di pasar global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement