REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Harga jengkol di Pasar Tradisional Kosambi, Kota Bandung, sempat menembus angka Rp 100 ribu per kilogram. Namun, saat ini harga mulai berangsur turun menjadi Rp 70 ribu per kilogram.
“Lagi tinggi (harga jengkol),” ujar salah seorang pedagang sayuran, Yati, saat ditemui di Pasar Kosambi, Selasa (29/7/2025).
Ia menuturkan, harga jengkol sempat menyentuh angka Rp 100 ribu per kilogram. Kini, harga mulai menurun di kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram. “Sempat Rp 100 ribu,” ujarnya.
Yati mengaku tidak mengetahui pasti penyebab kenaikan harga jengkol. Ia hanya mengambil pasokan sebanyak lima kilogram karena daya beli konsumen yang rendah. “Ambil lima kilogram saja, karena lama kejualnya,” kata dia.
Menurut Yati, lonjakan harga jengkol sudah berlangsung selama satu bulan terakhir. Kondisi ini berdampak pada pola belanja konsumen, dari biasanya membeli satu kilogram menjadi hanya setengah kilogram.
“Harga normal jengkol biasanya Rp 30 ribu per kilogram,” ucapnya.
Selain jengkol, Yati menyebut harga bawang merah juga mengalami kenaikan signifikan. Dari sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram, kini mencapai Rp 60 ribu per kilogram.